Wednesday, April 28, 2010

Perahu Nabi Nuh Ditemukan di Turki?

Dikisahkan, sekitar 4.800 tahun lalu, banjir bandang menerjang Bumi. Sebelum bencana mahadahsyat itu terjadi, Nabi Nuh -- nabi tiga agama, Islam, Kristen, dan Yahudi, diberi wahyu untuk membuat kapal besar -- demi menyelamatkan umat manusia dan mahluk Bumi lainnya.

Untuk membuktikan kebenaran cerita tersebut, kelompok peneliti dari China dan Turki yang tergabung dalam 'Noah's Ark Ministries International' selama bertahun-tahun mencari sisa-sisa perahu legendaris tersebut.

Kemarin, 26 April 2010 mereka mengumumkan mereka menemukan perahu Nabi Nuh di Turki. Mereka mengklaim menemukan sisa-sisa perahu Nabi Nuh berada di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur.

Mereka bahkan mengklaim berhasil masuk ke dalam perahu itu, mengambil foto dan beberapa specimen untuk membuktikan klaim mereka.

Menurut para peneliti, specimen yang mereka ambil memiliki usia karbon 4.800 tahun, cocok dengan apa yang digambarkan dalam sejarah.

Jika klaim mereka benar, para peneliti Evangelis itu telah menemukan perahu paling terkenal dalam sejarah.

"Kami belum yakin 100 persen bahwa ini benar perahu Nuh, tapi keyakinan kami sudah 99 persen," kata salah satu anggota tim yang bertugas membuat film dokumenter, Yeung Wing, seperti dimuat laman berita Turki, National Turk, 27 April 2010.

Grup yang beranggotakan 15 orang dari Hong Kong dan Turki hadir dalam konferensi pers yang diadakan Senin 26 April 2010 lalu.

Kepada media yang hadir saat itu, mereka juga memamerkan specimen fosil kapal yang diduga perahu Nuh, berupa tambang, paku, dan pecahan kayu.

Seperti yang dijelaskan para peneliti, tambang dan paku diduga digunakan untuk menyatukan kayu-kayu hingga menjadi kapal. Tambang juga digunakan untuk mengikat hewan-hewan yang diselamatkan dari terjangan bah -- begitu juga dengan potongan kayu yang dibuat bersekat untuk menjaga keamanan hewan-hewan.

Penemuan besar ini jadi amunisi untuk mendorong pemerintah Turki mendaftarkan situs ini ke UNESCO -- agar lembaga PBB itu ikut menjaga kelestarian perahu Nuh.

Awalnya, direncananya para arkeolog akan menggali perahu itu dan memisahkannya dari gunung. Namun, hal tersebut tak mungkin dilakukan, meski nilai sejarah penemuan ini sangat tinggi.

***

Gunung Ararat, lokasi penemuan perahu Nabi Nuh
Diyakini, ketika air surut, perahu Nuh berada di atas Gunung. Meski tiga agama besar mengabarkan mukjizat Nabi Nuh, tak ada penjelasan sama sekali, di mana persisnya perahu itu menyelesaikan misinya.

Sejak lama penduduk lokal Turki yang tinggal di pegunungan maupun kota-kota lain percaya bahwa perahu Nabi Nuh berada di Gunung Ararat.

Apalagi, pilot pesawat temput Turki dalam sebuah misi pemetaan NATO, mengaku melihat benda besar seperti perahu di Dogubayazit, Turki.

Pada 2006, citra satelit secara detil menunjukan benda mirip kapal yang diduga perahu Nuh itu adalah gunung yang dilapisi salju.

Beberapa ahli lain berpendapat bahwa sisa-sisa perahu Nuh menjadi bagian dari pemukiman manusia -- yang selamat dari bencana banjir bah.

Namun, peneliti yang mengklaim penemu perahu Nuh membantahnya. "Kami tak pernah menemukan ada manusia yang bermukim di ketinggian 3.500 meter dalam sejarah umat manusia."

Cuaca sangat dingin di ketinggian 4.000 meter itu oleh para penemu diyakini menjaga kondisi perahu Nuh selama ribuan tahun.


http://dunia.vivanews.com/news/read/147115-perahu_nabi_nuh_ditemukan_di_turki_

Tuesday, April 13, 2010

Mandi wajib menyentuh kemaluan dan setelah mandi wajib haruskah berwudhu lagi?

Sebelum melaksanakan Sholat Jumat, umat Islam disunnahkan untuk mandi wajib. Demikian pula apabila dalam keadaan junub kita juga diwajibkan untuk mandi wajib. Memang benar Nabi saw tidak melakukan wudhu lagi setelah mandi janabah. Sepertiyang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Dawud, An Nasaay, at Tarmidzi, dan ibnu Majah dari Aisyah:
”Rasulullah tidak lagi mengambil air wudhu sesudah mandi janabat”.
Mengenai ketentuan batalnya wudhu karena menyentuih kemaluan termaktub dalam hadits riwayat Abu Dawud, An Nasaay, at Tarmidzi, dan ibnu Majah dari Busrah binti Shafwan:
“Busrah binti Shafwan menerangkan bahwa Nabi saw bersabda, barangsiapa menyentuh kemaluannya, maka jangan shalat sebelum berwudhu”.
dan riwayat Thalq bin Ali:
“barangsiapa menyentuh kemaluannya maka berwudhulah.”

Kemudian ketentuan yang berkaitan dengan menyentuh kemaluannya pada saat mandi wajib,perhatikan hadits di bawah ini:
“dari Aisyah ra, ia menernagkan bahwa,”Nabi saw apabila mandi janabat memulai membasuh kedua tangannya, kemudian menuangkan bagian-bagian kanannya lalu bagian kirinya, lalu mencuci kemaluannya, lalu wudhu seperti wudhu untuk sholat, kemudian mengambil air dan memasukkan jari-jarinya di pangkal rambut sehingga ia merasa sudah merata ia siramkan air di kepala tiga kali tuangan, lalu meratakan ke seluruh badan, kemudian membasuh kedua kakinya” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan memperhatikan hal di atas maka Nabi saw tidak mengulang wudhunya karena beliau menyentuh kemaluannya sebelum wudhu.

Thursday, April 8, 2010

Wudhu dalam keadaan telanjang serta mandi janabah

Berdasarkan hadits riwayat Abu Dawud dari Abu Ya’la bin Umayyah , orang yang mandi diperintahkan untuk tertutup tidak terbuka (telanjang)
“ Sesungguhnya Rasulullh saw melihat seseorang mandi di tempata terbuka dalam keadaan telanjang, maka ketika naik mimbar dan sudah membaca tahmid memuji kepada Allah, beliau bersabda,”Sesungguhnya Allah itu mempunyai sifat malu dan menutup diri, maka mencintai kepada orang yang mempunyai malu dan menutup diri (ketika mandi), karena itu apabila salah seorang diantara kamu mandi hendaknya ia menutup diri (HR. Abu Dawud dan An Nasaiy)

mengenai syah tidaknya wudhu dalam keadaan telanjang di waktu mandi, belum menemukan dalilnya. Yang ditemukan adalah, ketika Nabi saw mandi beliau memulai dengan membasuh kedua tangannya lalu kemaluannya kemudian melakukan wudhu dan seterusnya. Demikian riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah. Dan berdasarkan riwayat Ahmad, Abu Dawud, An Nasay, dan At Tirmidzi, serta Ibnu Majah dari Aisyah ra, nabi tidak berwudhu lagi setelah mandi janabah.

Dalam hadits tidak diterangkan apakah nabi mandi dalam keadaan telanjang atau tidak. Karena tidak ada yang menerangkan tentang itu. Tidak ada yang menerangkan wudhu harus dalam keadaan tertutup dan tidak ada pula larangan wudhu dalam keadaan telanjang. Dengan demikian tidak ada alas an mengatakan bahwa wudhu dalam keadaan telanjang adalah tidak syah.

wallahualam

Wednesday, April 7, 2010

Batalkah wudhu atau sholat karena mengantuk sampai kaget?

Orang yang mengantuk sampai kaget tidak batal wudhu atau sholatnya. Karena yang membatalkan adalah “tidur” bukan mengantuk.
Dari shahabat Ali, ali berkata, bersabdalh Rasulullah,” Kedu mata itu bagaikan tali dubur. Maka siapa-siapa yang telah tidur, berwudhulah”.(HR. Abu Dawud)

Hadits Ibnu Abbas, bahwa I melihat Rasulullah saw tidur sedang beliau dalam keadaan bersujud sampai mendengkur, kemudian berdiri sholat. Maka Aku (Ibnu Abbas) berkata,”Hai Rasulullah sesungguhnya engkau telah tertidur.” Maka beliau bersabda,” Sesungguhnya wudhu itu tidak wajib, melainkan bagi orang yang tidur berbaring, karena bila berbaring lemaslah sendi-sendinya”. (HR. Ashabussunnan)

Tuesday, April 6, 2010

Hukum masturbasi /onani dan wajibkan mandi?

Mengeluarkan mani dengan sengaja (menggunakan tangan) tanpa hubungan sex banyak dilakukan oleh remaja bahkan orang tua. Menilik pada ayat 5 Surat Al Mukminun dan Surat Al Ma’arij ayat 29, perbuatan demikian termasuk perbuatan yang harus dijauhi.
Dan kalau telah melakukan onani/masturbasi maka hendaklah melakukan mandi wajib.

Surat Al Mukminun ayat 5
” dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,”

Surat Al Ma’arij ayat 29
” dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,”

Sedangkan kewajiban wudhu bagi mereka yang mengeluarkan mani, berdasarkan:

Dari Ali ra. Ia bekata:”aku seorang yang sering mengeluarkan madzi (cairan bukan air seni tetapi juga buk mani), maka aku bertanya kepada nabi, maka Nabi bersabda,”madzi hanya mewajibkan wudhu, sedang mani mewajibkan mandi.” (Hr. Ahmad, At Tirmidzi, dan Ibnu Majah)



Silakan Baca:

  1. Bolehkah wudhu di kamar mandi?
  2. Dalil haramnya nikah nut'ah/ kontrak
  3. Batalkah wudhu yang menyentuh istri sendiri

Monday, April 5, 2010

Biografi Imam Hambali Ahmad bin Hanbal

Ahmad bin Hanbal (781 - 855 M, 164 - 241 AH)[1] adalah seorang ahli hadits dan teologi Islam. Ia lahir di Marw (saat ini bernama Mary di Turkmenistan, utara Afganistan dan utara Iran) di kota Baghdad, Irak. Kunyah beliau Abu Abdillah lengkapnya: Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad Al Marwazi Al Baghdadi/ Ahmad bin Muhammad bin Hanbal dikenal juga sebagai Imam Hambali.

Awal mula Menuntut Ilmu
Ilmu yang pertama kali dikuasai adalah Al Qur’an hingga beliau hafal pada usia 15 tahun, beliau juga mahir baca-tulis dengan sempurna hingga dikenal sebagai orang yang terindah tulisannya. Lalu beliau mulai konsentrasi belajar ilmu hadits di awal umur 15 tahun itu pula. Beliau telah mempelajari Hadits sejak kecil dan untuk mempelajari Hadits ini beliau pernah pindah atau merantau ke Syam (Syiria), Hijaz, Yaman dan negara-negara lainnya sehingga beliau akhirnya menjadi tokoh ulama yang bertakwa, saleh, dan zuhud. Abu Zur'ah mengatakan bahwa kitabnya yang sebanyak 12 buah sudah belau hafal di luar kepala. Belaiu menghafal sampai sejuta hadits. Imam Syafi'i mengatakan tetang diri Imam Ahmad sebagai berikut :

"Setelah saya keluar dari Baghdad, tidak ada orang yang saya tinggalkan di sana yang lebih terpuji, lebih shaleh dan yang lebih berilmu daripada Ahmad bin Hambal"

Abdur Rozzaq Bin Hammam yang juga salah seorang guru beliau pernah berkata,

"Saya tidak pernah melihat orang se-faqih dan se-wara' Ahmad Bin Hanbal"[2]



Keadaan fisik beliau

Muhammad bin ‘Abbas An-Nahwi bercerita, Saya pernah melihat Imam Ahmad bin Hambal, ternyata Badan beliau tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu pendek, wajahnya tampan, di jenggotnya masih ada yang hitam. Ia senang berpakaian tebal, berwarna putih dan bersorban serta memakai kain. Yang lain mengatakan, “Kulitnya berwarna coklat (sawo matang)”


Keluarga beliau

Beliau menikah pada umur 40 tahun dan mendapatkan keberkahan yang melimpah. Ia melahirkan dari istri-istrinya anak-anak yang shalih, yang mewarisi ilmunya, seperti Abdullah dan Shalih. Bahkan keduanya sangat banyak meriwayatkan ilmu dari bapaknya.


Kecerdasan beliau

Putranya yang bernama Shalih mengatakan, Ayahku pernah bercerita, “Husyaim meninggal dunia saat saya berusia dua puluh tahun, kala itu saya telah hafal apa yang kudengar darinya”. Abdullah, putranya yang lain mengatakan, Ayahku pernah menyuruhku, “Ambillah kitab mushannaf Waki’ mana saja yang kamu kehendaki, lalu tanyakanlah yang kamu mau tentang matan nanti kuberitahu sanadnya, atau sebaliknya, kamu tanya tentang sanadnya nanti kuberitahu matannya”.

Abu Zur’ah pernah ditanya, “Wahai Abu Zur’ah, siapakah yang lebih kuat hafalannya? Anda atau Imam Ahmad bin Hambal?” Beliau menjawab, “Ahmad”. Ia masih ditanya, “Bagaimana Anda tahu?” beliau menjawab, “Saya mendapati di bagian depan kitabnya tidak tercantum nama-nama perawi, karena beliau hafal nama-nama perawi tersebut, sedangkan saya tidak mampu melakukannya”. Abu Zur’ah mengatakan, “Imam Ahmad bin Hambal hafal satu juta hadits”.


Pujian Ulama terhadap beliau

Abu Ja’far mengatakan, “Ahmad bin Hambal manusia yang sangat pemalu, sangat mulia dan sangat baik pergaulannya serta adabnya, banyak berfikir, tidak terdengar darinya kecuali mudzakarah hadits dan menyebut orang-orang shalih dengan penuh hormat dan tenang serta dengan ungkapan yang indah. Bila berjumpa dengan manusia, maka ia sangat ceria dan menghadapkan wajahnya kepadanya. Ia sangat rendah hati terhadap guru-gurunya serta menghormatinya”. Imam Asy-Syafi’i berkata, “Ahmad bin Hambal imam dalam delapan hal, Imam dalam hadits, Imam dalam Fiqih, Imam dalam bahasa, Imam dalam Al Qur’an, Imam dalam kefaqiran, Imam dalam kezuhudan, Imam dalam wara’ dan Imam dalam Sunnah”. Ibrahim Al Harbi memujinya, “Saya melihat Abu Abdillah Ahmad bin Hambal seolah Allah gabungkan padanya ilmu orang-orang terdahulu dan orang-orang belakangan dari berbagai disiplin ilmu”.


Template by : kendhin x-template.blogspot.com