Friday, May 28, 2010

Sai Baba: Mengaku Tuhan dan Video/ trik kebohongannya


Banyak gerakan yang muncul akhir-akhir ini terkait dengan pengikisan aqidah umat Islam. Mulai dari yang sifatnya mikro (lokal) sampai pada level makro (dunia). Dengan berbagai atribut yang disajikan, gerakan-gerakan tersebut secara bertubi-tubi datang silih berganti untuk menegasikan (an-nafyu) otentisitas nilai-nilai ilahiah. Integritas ajaran Islam selalu mengalami goncangan tidak hanya dari luar Islam, tetapi ironisnya dari dalam Islam sendiripun seringkali kali kita rasakan.



Gerakan dari dalam merupakan tantangan terbesar karena sudah menjadi semacam duri dalam daging yang susah untuk menghilangkannya serta diperparah oleh pemahaman sebagian umat Islam yang dangkal sehingga terkadang sulit untuk mendeteksi apakah itu merupakan rekomendasi syariat atau bukan.

Seperti aliran Ahmadiyah yang banyak mengecoh manusia dengan menyatakan bahwa ada nabi setelah nabi Muhammad yaitu Mirza Ghulam Ahmad, gerakan Lia Aminuddin yang mengaku mendapatkan wahyu dari Allah melalui perantara jibril dan yang paling aktual sehingga menggegerkan dunia dia adalah seorang laki-laki kribo yang tinggal di wilayah timur Khurasan, tepatnya di India selatan, desa Nilayam Puttapharti yang menegaskan sebagai juru selamat bagi seluruh manusia. Ada yang menyebut dia sebagai Isa Al-Masih, atau Dajjalkah dia sebagaimana yang disinyalir oleh Rosulullah dalam beberapa hadits, sampai-sampai para penganutnya menyebut dia sebagai seorang "Avatar" (Tuhan yang menjelma sebagai manusia).

Yang terakhir ini menjadi perbincangan hangat serta menjadi sorotan masyarakat dunia karena mempunyai keajaiban yang luar biasa (khoriqul ‘adah) dan tidak bisa dicerna oleh akal sehat manusia sehingga banyak orang yang tadinya tidak mempercayai terhadap eksistensi kekuatan Sathya Sai Baba lambat laun malah menjadi pengikut setianya. Walaupun kita belum bisa menyaksikannya secara kasat mata tentang kebenaran tersebut.

Saat ini sudah banyak video yang mengungkapkan kebohongan keajaiban Sai Baba.

lihat Video Kebohongan

Thursday, May 6, 2010

Tukar Cincin dan hukum khalwah

Tukar cincin saat ini sudah menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh sebagian umat Islam. Dengan melakukan tukar cincin seolah sudah merupakan persemian hubungan dua sejoli. Bahkan ada yang sudah bertindak lebih jauh layaknya suami istri. Nauzubillah

Sejatinya Tukar cincin adalah:
1. Bukan ajaran Islam. namun berasal dari budaya Barat
2. Tukar cincin belum merupakan ikatan resmi (Islam), tetapi hanya merupakan ikatan lahiriah sebagai adat baru yang meniru-niru budaya Barat. Maka meskipun sepasah pria-wanita telah melakukan tukar cincin namun bagi mereka belum dihalalkan untuk melakukan hubungan suami istri, maupun perilaku lain yang mengarah pada perzinaan.
Hadits nabi:
Dari Ibnu Abbas ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda,”jangan sekali-kali seorang diantara kamu berkhalwah (menyendiri) dengan seorang wanita kecuali beserta dengan mahramnya”. (Bukhari dan Muslim)

3. Pada jam Nabi SAW, tidak ada sama sekali perintah untuk tukar cincin.

Kesimpulan: tukar cincin bukanlah peresmian hubungan pria-wanita, namun hanya sebuah adat kebiasaan baru yang berasal dari masyarakat Barat. Sehingga layak untuk ditinggalkan, apalagi jika membawa mudharat, merugikan salah satu pihak, dan mendekatkan pada perzinaan.

Tuesday, May 4, 2010

Biografi Hasan Al-Banna: Al-Ikhwan Al-Muslimun

Nama “Hasan Al-Banna” selalu lekat dengan jamaah Al-Ikhwan Al-Muslimun, karena beliau adalah pendiri dan menjadi Mursyid ‘Am pertama jamaah tersebut. Sekalipun sang imam “Al-Banna” -semoga Allah merahmatinya-, tidak mengenyam kehidupan lebih dari 42 tahun, namun pada masa hidupnya banyak memberikan kontribusi dan prestasi yang besar sehingga banyak terjadi lompatan sejarah terutama dalam melakukan perubahan kehidupan umat menuju Islam dan dakwah Islam yang lebih cerah, banyak perubahan-perubahan yang dicapai olehnya, apalagi saat beliau hidup kondisi umat dalam keadaan yang begitu parah dan mengenaskan, keterbelakangan, ketidakberdayaan, kebodohan umat, dan ditambah dengan penjajahan barat.

42 tahun kalau diukur dari perjalanan sejarah merupakan waktu yang singkat, merupakan usia yang belum bisa memberikan apa-apa, walaupun umur sejarah tidak bisa diukur berdasarkan tahun dan hari, namun dapat juga diukur dari banyaknya peristiwa yang berdampak pada perubahan kondisi, situasi dan keadaan, dan inilah yang selalu melekat pada sosok Hasan Al-Banna, beliau banyak memberikan pengaruh dalam perubahan sejarah, dan beliau juga merupakan salah satu dari orang yang memberikan kontribusi melakukan perbaikan dan perubahan dalam tubuh umat. Sekalipun umur beliau relatif pendek namun beliau termasuk orang yang mampu membuat sejarah gemilang.

Setiap orang pasti memiliki faktor yang dapat dinilai mampu memberikan kontribusi dan saham dalam pembentukan karakter dan jati dirinya dan menentukan berbagai hakikat yang dipilihnya. Dan bagi pemerhati lingkungan yang di dalamnya hidup sang imam Al-Banna akan dapat menemukan awal yang baik, dan karena itu berakhir dengan baik. Seperti dalam ungkapan: “Akhir yang baik mesti diawali dengan permulaan yang baik”.

Dan imam Al-Banna kecil (muda) hidup dibawah naungan dan lingkungan yang bersih dan suci. Dan rumah yang di dalamnya hidup sang imam juga merupakan rumah yang tershibghah dengan shibghah islam yang hanif. Orang tuanya bernama syaikh Ahmad Abdurrahman Al-Bann. Beliau adalah seorang imam masjid di desanya, dan seorang tukang reparasi dan penjual jam. Namun disisi lain orang tuan Hasan Al-Banna adalah sosok pecinta ilmu dan buku, sehingga senang menuntut ilmu dan membaca buku, dan sebagian waktunya banyak dihabiskan untuk membaca dan menulis, dan beliau juga banyak menulis kitab, diantaranya adalah “Badai’ul Musnad fi Jam’I wa Tartiibi Musnad As-Syafi’I”, “Al-Fathu Ar-Robbani fi Tartiibi Musnad Ahmad As-Syaibani”, “Bulughul Amani min Asrori Al-fathu Ar-Robbani”

Bahwa komitmen dengan Islam dan manhaj robbani sangat membutuhkan pondasi utama pada lingkungan yang menggerakkannya, agar dapat tumbuh dan besar seperti pondasi tersebut, dan jika tidak ada lingkungan yang mendukung maka akan menjadi sirna dan mati sejak awal kehidupannya. Dan Allah telah memberikan karunia besar terhadap imam “Al-Banna” dengan lingkungan yang baik ini. Orang tuanya memberikan tarbiyah sejak awal dengan baik; meumbuhkan kecintaan terhadap Islam kepada anaknya sejak dini, selalu memelihara bacaan dan hafalan Al-Qur’an, sehingga memberikan kepada pemuda tersebut waktu dan tenaga yang cerah dalam berfikir dan berdakwah, dan pada saat itu pula –yang mana pada saat itu- Islam telah tertutupi oleh kehidupan yang bebas dan politik yang rusak, tampak menjadi asing –bahkan aneh dan tidak wajar- melihat seorang pemuda yang begitu besar komitmennya terhadap ajaran Islam sampai pada masalah waktu, atau dalam menunaikan ibadah shalat dengan penuh kedisiplinan.

Sejak awal dapat kita lihat bahwa imam Al-Banna telah menentukan jalannya dan karakter hidupnya; yaitu jalan hidup yang beliau lakoninya dalam kehidupannya secara pribadi yang unik; komitmen terhadap Islam dan manhaj robbani dan interaksinya dengan orang lain dengan baik dan sesuai dengan ajaran Islam. Baliau begitu terkesan dengan hadits Nabi dan begitu kuat berpegang teguh dengannya; yaitu hadits Nabi saw: “Jagalah lima perkara sebelum datang lima perkara.. diantaranya adalah “masa mudamu sebelum datang masa tuamu”, begitupun dengan hadits Nabi saw lainnya: “ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada saat tidak ada naungan kecuali naungannya.. diantaranya adalah “seorang pemuda yang taat beribadah kepada Allah”.

Al-Ma’tsurat (download) :Hasan al-Banna

Judul : Al-Ma’tsurat (wazhifah Shughra)
Penyusun : Imam Hasan al-Banna

Banyak kaum muslim yang belum mengenal apa itu Al-Ma’tsurat, padahal mereka sangat terbiasa mempraktikkannya. Al Ma'tsurat adalah kumpulan dari ayat al-quran utama dan hadits. Al Ma'tsurat secara kata berarti yang teriwayatkan yang memiliki riwayat yang jelas, sehingga tidak termasuk bid'ah).

Al Ma'tsurat adalah bentuk wirid untuk dibaca setiap pagi dan petang. Al-ma’tsurat disusun oleh Imam Syahid Hasan Al-Banna, pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin, yang berusaha keras untuk mengingat Allah (SWT) pada semua sisi kehidupan. Sesungguhnya, hal tersebut merupakan cara hati untuk mencapai kedamaian dan keseimbangan hati.

Dzikr tidak hanya terbatas pada kata-kata, taubat adalah dzikr, muhasabah adalah dzikr, mencari ilmu pengetahuan adalah dzikr, mencari kebenaran (dengan niat yang benar) adalah dzikr dan secara umum, setiap tindakan menurut hokum selama itu diniatkan kepada Allah (SWT) maka itu adalah dzikr. Agar dzikr dapat berbuah kebaikan, maka ada beberapa etika dalam berdzikr yaitu :

1. Kerendahan hati, ketenangan hati, dan pemahaman atas arti dari dzikr dan do’a
2. Merendahkan suara serendah mungkin hingga tidak mengganggu orang lain tetapi pada saat yang sama seseorang harus terjaga.
3. Tertib secara berurutan apabila dzikr tersebut dalam bentuk kolektif. Seseorang tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lambat dalam urutannya, tetapi tetap menjaga tahap dari urutan dzikr.
4. Bersih dan sopan pada pakaian dan tempat dzikr.

Dengan memperhatikan tuntunan ini, seseorang akan mendapatkan kebahagiaan di hatinya, cahaya di jiwanya dan berkah Allah (SWT). Amin.

Sumber : http://www.oasetarbiyah.com/?page_id=14

Silakan download Al Ma'tsurat di sini

Template by : kendhin x-template.blogspot.com