Wednesday, June 30, 2010

Jumlah, nama-nama, dan tugas malaikat

Pada dasarnya jumlah malaikat yang diciptakan Allah banyak sekali. Mereka diciptakan Allah dengan tugasnya masing-masing. Ada malaikat yang sepanjang hidupnya rukuk terus, ada yang sujud terus, dan sebaginya. Akan tetapi ada 10 nama malaikat yang wajib kita ketahui:

  1. Jibril: tugasnya menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul. Terkadang malaikat Jibril menyerupai laki-laki, kadang hanya memperdengarkan suaranya, dan sebainya.
  2. Mikail: tugasnya memberikan kesejahteraan kepada manusia seperti menurunkan hujan, angina, menyuburkan tanah, dan sebagainya.
  3. Israfil: tugasnya adalah berhubungan dengan hri kiamat, seperti meniup sangkakala sebagai tanda datangnya hari kiamat, meniup sangkakala untuk membangkitkan manusia dari mati, dan lain-lain.
  4. Izrail/maut: mencabut nyawa
  5. Munkar
  6. Nakir tugas Munkar – Nakir adalah menanyai manusia yang sudah mati di alam kubur. Datang dengan wajah menyeramkan apabila orang yang ditanyai memiliki amal buruk. Sebaliknya akan tampil dengan wajah yang menyejukkan jik manusia yang ditanyai membawa amak baik ketika masih hidup.
  7. Rakib: menuliskan segala amal baik manusia
  8. Atid: mencatat segala perbuatan buruk manusia. Malaikat rakib dan Atid selalu mengikuti manusia kemana pun pergi. Sehingga segala amalnya tidak bisa lepas dari pengamatan mereka berdua.
  9. Malik: bertugas menjaga neraka dengan penampilan yang sangat mengerikan
  10. Ridwan: memiliki tugas menjaga surga dan penampilannya sangat ramah dan menyenangkan


Selain 10 nama tersebut Al Qur’an juga menyebutkan beberapa nama malaikat lainnya:

  1. Zabaniyah (sembilan belas malaikat penyiksa neraka)
  2. Hamalatu Arsy (empat malaikat pembawa Arsy Allah. Pada hari kiamat jumlahnya akan ditambah menjadi delapan)
  3. Rahmat (kitab Daqoiqul Akhbar)
  4. Kiraman Katibin (pencatat amal baik dan buruk)
  5. Harut dan Marut.

Wallahu a’lam bishshowab

Sumber buku: Anak bertanya Anda Kelabakan tulisan Layla TM

Friday, June 25, 2010

Cara duduk dan batas mendapatkan rakaat bagi makmum Masbuk/masbuq

Ada baikny kit menyimak hadits berikut ini:
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Ia berkata,”Sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda, sungguh bahwa imam itu diangkat untuk diikuti. Oleh karenanya apabila ia bertakbir maka takbirlah kamu, janganlah kamu bertakbir hingga ia bertakbir. Dan apabila telah rukuk maka rukuklah kamu, dan jangan kamu rukuk sehingga ia rukuk. Dan apabila sujud maka bersujudlah kamu, dan jangan kamu bersujud sehingga ia bersujud.”(HR. Abu Dawud)

Jadi
Khusus bagi makmum masbuk, apabila mendatangi jamaah sholat dan mendapati imam sudah melakukan sholat maka hendaklah ia segera melakukan takbir lalu mengerjakan gerakan atau bacaan yang dikerjakan imam. (menurut sebagian ulama, ” makmum dihitung mendapatkan satu rakaat sampai imam mengatakan “SAM…”(samiallahuliman hamidah..). tetapi ketika imam sudah tegak badannya dari rukuk maka seorang makmum masbuk tidak dihitung rakaatnya.

Apabila ia dapat melakukan rukuk bersama imam maka dihitung satu rekaat. Dan setelah imam selesai salam maka ia menyempurnakan sholatnya. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Ali bin Abi Thalib;
”Nabi saw bersabda apabila salah seorang diantara kamu mendatangi sholat jamaah, sedang imam berada dalam suatu keadaan maka hendaklah ia kerjakan sebagaimana yang dikerjakan oleh imam.”(HR. At Turmudzi)

Thursday, June 24, 2010

Cara Berdiri setelah rekaat pertama dan memanjngkan lam jalalah

Sebelumnya mari kita simak dua hadits berikut ini:

  1. Hadits riwayat Malik, “Bahwa ia (Malik) melihat Nabi SAW sholat, maka apabila beliau berada pada rakaat ganjil dari sholatnya beliau sebelum berdiri duduk dulu hingga lurus duduknya” (Bukhari, At Turmudzi, an Nasaai, dan Abu Dawud) 
  2. Hadits riwayat Malik, “…apabila beliau mengangkat kepalanya dari sujud yang kedua, beliau duduk dan menekankan (tangan) kepada tanah (tempat sholat) lalu berdiri”. (Bukhari)

Hadits pertama menjelaskan bahwa Malik melihat tata cara sholat yang diajarkan oleh Nabi SAW, apabila beliau berdiri setelah sujud kedua pada rakaat ganjil maka beliau duduk istirahat dahulu (iftirasy) terlebih dahulu.

Sedangkan hadits kedua menjelaskan, selain adanya duduk iftirasy sebelum berdiri juga tentang cara berdiri untuk rekaat berikutnya dengan cara menekankan tangan pada tempat sholat.

Dalam hadits yang berkaitan dengan cara duduk dan berdiri dari rekaat ganjil, tidak didapati keterangan yang menjelaskan tentang memanjangkan lam jalalah (pada kalimat takbir) yang berlebihan.

Monday, June 21, 2010

Membangun masjid di atas kuburan

Membangun masjid di atas kuburan (masyahid) tidak diperbolehkan. Bahkan seluruh ulama menlarang perbuatan semacam ini.
Sebuah hadits,
“Allah melaknat orangYahudi dan Nasrani, Karena mereka telah menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid. Allah memperingatkan apa yang mereka lakukan”

Aisyah mengatakan,” Seandainya bukan karena larangan beliau ini, tentu kubur beliau akan dikeluarkan. Akan tetapi hal ini dilarang karena ditakutkan kalau kuburnya dijadikan masjid.”

Dalam hadits shohih lain,
“Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian, mereka menjadikan kubur-kubur sebagai masjid..Ingatlah janganlah kalian menjadikan kubur sebagai masjid, karena sesungguhnya aku melarang kalian dari hal ini.”

Dalam kitab sunan, Nabi saw bersabda,”Allah melaknat para wanita yang sering menziarahi kubur dan orang yang menjadikan kubur sebagai masjid serta memasang lentera di atasnya”.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com