Apakah Hukum Berpuasa ketika Lebaran Berbeda?
Berikut ulasannya:
Hampir setiap tahun, sebagian umat muslim di Indonesia sering dipusingkan dengan waktu lebaran yang berbeda. sehingga tidak sedikit orang yang ragu-ragu apakah akan tetap berpuasa ketika orang lain sedang merayakan lebaran. Pertanyaan ini memang patut dikemukakan terlebih beberapa tahun ini di Indonesia sering terjadi perbedaan penanggalan 1 Syawal antara pemerintah dengan beberapa ormas Islam.
Siapa orang yang tidak mendambakan kesamaan dan kekompakan dalam menjalankan ibadah shaum, khususnya dalam memulai shaum tersebut atau saat Idul Fitri tiba. Tetapi telah sama-sama kita sadari bahwa ternyata dalam penentuan awal Ramadan atau Idul Fitri sampai saat ini masih terjadi perbedaan. Semestinya, kita mafhum jika perbedaan merupakan sunnatullah.
Oleh karenanya, janganlah sampai perbedaan tersebut membawa bencana. Justru jadikan semua itu aksesori yang menghiasi kehidupan bersama dalam bingkai ukhuwah Islamiah (persaudaraan dalam Islam). Tinggal bagaimana kita mewujudkannya dalam kedewasaan berpikir dan bertindak.
Allah SWT mengingatkan di dalam Alquran, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya; sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati; semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (Q.S. Al-Israa:36)
Dalam menghadapi perbedaan pendapat, langkah pertama yang harus ditempuh berdasarkan ayat tersebut adalah memperkaya diri dengan pengetahuan, khususnya seputar penentuan awal bulan Ramadan dan Syawal sesuai kemampuan. Setelah itu, tanamkan kedewasaan untuk menyikapi perbedaan, sejauh perbedaan itu sama-sama memiliki dasar yang kuat. Terakhir, yakinilah yang menjadi pandangan kita dan jangan ada sedikit pun keraguan atas keputusan yang telah diambil.
Kalau kita ragu apakah sudah masuk tanggal 1 Syawal (Idul Fitri) atau belum, maka sebaiknya kita membatalkan puasa karena diharamkan untuk berpuasa pada hari yang meragukan.
Ammar bin Yasir R.A. berkata, “Siapa yang berpuasa pada hari yang meragukan, maka sungguh telah durhaka” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Nasai).
Kalau orang lain sudah berlebaran sementara kita yakin bahwa hari itu belum waktunya lebaran, kita yakin bahwa lebaran itu besok sesuai penanggalan yang kita yakini benar, maka kita harus meneruskan puasa karena kita tidak termasuk orang yang ragu.
Tetapi kalau ragu, maka sebaiknya kita membatalkan puasa seperti dijelaskan dalam hadis di atas.
Kesimpulannya, kita harus tetap berpuasa kalau kita yakin belum lebaran walaupun orang lain sudah berlebaran.
Demikian artikel tentang Hukum Berpuasa ketika Lebaran Berbeda semoga kita mendapatkan ampunanNya.
sumber http://id.berita.yahoo.com
Labels
- aqidah (33)
- Budaya (12)
- Ibadah (261)
- Kesalahan-Kesalahan dalam Thaharah (16)
- Lomba (2)
- Perjuangan (67)
- Sholat (70)
- Tips (6)
- Tips Wawancara (8)
Tips Menikah Islami
DOWNLOAD
Monday, July 30, 2012
Hukum Berpuasa ketika Lebaran Berbeda
Posted by Surono Karti at 11:19 AM 0 comments
Sunday, July 22, 2012
Puasa Ala Dr Oz dari Amerika (Oprah Winfrey Show) dan Makanan Yang Baik di Bulan Ramadhan
Berikut akan saya sajikan artikel tentang Puasa Ala Dr Oz dari Amerika (Oprah Winfrey Show) dan Makanan Yang Baik di Bulan Ramadhan
Anda yang suka menonton “Oprah Winfrey Show” pasti tak asing lagi dengan Dr Oz. Ia adalah pengasuh rubrik kesehatan di acara Oprah, sebelum kemudian membikin acara kesehatan sendiri.
Dr Oz, yang memiliki nama lengkap Mehmet Cengiz Oz, adalah seorang cardiothoracic surgeon(dokter ahli bedah jantung) kenamaan di Amerika. Dokter beragama Islam dan berdarah campuran Turki-Amerika ini mencampurkan metode pengobatan Barat dengan Timur — misalnya akupunktur.
Puasa dapat mengkondisikan tubuh untuk mengeluarkan racun, menurut Dr. Oz. (WPBF)
Bila sedang tidak syuting atau praktik dokter, Dr Oz disibukkan dengan tugasnya sebagai pengajar di Columbia University. Ia juga mengisi kesibukan dengan menulis (ada 400 lebih tulisan — juga beberapa buku telah terbit atas namanya).
Dengan prestasinya yang sedemikian, dikutip dari website Oprah, pada tahun 2009 Dr Oz masuk sebagai salah satu dari 500 tokoh muslim yang menginspirasi dunia.
Di beberapa kesempatan, Dr Oz menyampaikan bahwa puasa adalah salah satu bentuk diet sehat. Puasa, menurutnya, adalah salah satu bentuk detoksifikasi racun-racun yang ada di tubuh. Puasa juga salah satu bentuk detoksifikasi paling alami dan natural yang dapat dilakukan, daripada melakukan diet tertentu.
Menurutnya, puasa dapat mengkondisikan tubuh untuk mengeluarkan racun, karena sebenarnya tubuh manusia telah memiliki sistem detoksifikasi secara alami. Dengan pola makan teratur di bulan puasa, tubuh kita dapat terkondisikan untuk melakukan detoksifikasi secara alami.
Organ-organ metabolisme detoks, yakni hati, usus besar dan ginjal secara sistematis mengolah dan memilah makanan beserta racun yang mungkin terkandung di dalamnya. Puasa akan mengoptimalkan kerja organ metabolisme detoks tersebut sehingga hasil detoksifikasinya lebih lancar dan natural.
Dalam website resminya, Dr Oz memberikan pilihan item menu yang bisa dikonsumsi di saat bulan puasa untuk lebih mengoptimalkan detoksifikasi. Yang pertama adalah nanas, karena mengandung zat yang dapat melancarkan pencernaan.
Yang kedua adalah jahe — yang disebutkan memiliki kandungan yang dapat merangsang kinerja empedu menjadi lebih optimal. Sayuran seledri, lobak, kol dan mentimun juga disarankan untuk dikonsumsi karena juga memiliki kandungan material yang positif bagi proses detoks ini.
Yang ketiga, jangan lupa mengonsumsi pisang yang penuh dengan vitamin B6, salah satu kandungan yang merupakan kunci bagi detoksifikasi.
Untungnya, bahan makanan tadi dapat dicari dengan mudah di pasaran. Dan bila mampu mengkombinasikan menu-menu tadi dengan seimbang, maka tentunya kita akan mampu menjalankan sebulan amal ibadah puasa ini dengan lancar dan efektif. Ibadah didapat, badan pun sehat.
Semoga artikel Puasa Ala Dr Oz dari Amerika (Oprah Winfrey Show) dan Makanan Yang Baik di Bulan Ramadhan bermanfaat
Sumber: id.berita.yahoo.com/puasa-detoks-ala-dr-oz-ramadan2012.html
Posted by Surono Karti at 1:50 PM 0 comments