Surga (Al-Jannah) adalah suatu tempat di alam akhirat yang penuh dengan segala macam kenikmatan dan kesenangan.
Allah Swt. menjadikan tempat ini bagi hamba-Nya yang takwa. Antara lain diterangkan dalam surat Al-Baqarah ayat 82 sbb :
"Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, menjadi penghuni surga. Kekallah mereka didalamnya."
Gambaran tentang Surga di dalam Al-Qur'an antara lain sebagai berikut : surga seluas langit dan Bumi (Al-Hadid:21), di dalamnya terdapat pohon-pohon dan buah-buahan (Ar-Rahman:54,68, dan Al Waqi'ah :28,29,32-33), terdapat istana-istana dan mengalir sungai-sungai dibawahnya (Al-Furqan:10), tahta-tahta kebesaran dan ranjang-ranjang emas/permata (Ash Safaat:44 dan Al Waqi'ah : 15), serta ditemani bidadari-bidadari (Ar-Rahman : 72 dan Ad Dukhan : 54)
Nama Surga, tingkatan, dan calon-calon penghuninya sbb :
1. Surga Firdaus
Dijadikan dari emas yang merah. Dalam Al-Mukminun :1-11, dijelaskan bahwa surga ini untuk orang-orang yang khusyuk sholatnya, menjauhkan diri dari perbuatan sia-sia, aktif menunaikan zakat, menjaga kemaluannya, memelihara amanah, menepati janji, dan memelihara sholatnya.
2. Surga 'Adn
Diciptakan dari intan putih. Penghuninya yaitu orang yang bertakwa kepada Allah (An Nahl :30-31), benar-benar beriman dan beramal saleh (Thaha:75-76), banyak berbuat baik (Fathir:32-33), sabar, menginfakkan hartanya, dan membalas kejahatan dengan kebaikan (Ar Ra'ad :22-23).
3. Surga Naim
Dijadikan dari perak putih. Diperuntukkan bagi orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah dan beramal saleh (Al Qalam : 34, Luqman : 8, Yunus : 9, dan Al-Haj : 56).
4. Surga Ma'wa
Diciptakan dari jamrud hijau. Adalah tempat orang-orang yang bertakwa kepada Allah (An Najm:15), beramal saleh (As Sajdah : 19) serta takut kepada kebesaran Allah dan menahan hawa nafsunya (An Naziat : 40-41).
5. Surga Darussalam
Diciptakan dari Yakut merah. Penghuninya yaitu orang-orang yang kuat iman dan Islamnya, memperhatikan ayat-ayat Allah, serta beramal Saleh (Al An'am : 27).
6. Surga Darul Muqamah
Diciptakan dari permata putih. Dihuni oleh orang-orang yang kuat iman Islamnya, banyak berbuat kebajikan, dan jarang berbuat kesalahan.
7. Surga Al-Maqamul Amin
Diciptakan dari permata putih. Kediaman orang-orang yang bertakwa (Ad dukhan : 51).
8. Surga Khuldi
Diciptakan dari marjan merah dan kuning. Dihuni oleh orang-orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya (Al Furqaan :15).
Jarak antara tingkatan surga yang satu dengan yang lainnya diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abi Said Al-Khudri : "Surga itu terdiri dari seratus tingkat. Antara tingkat yang satu dengan yang lainnya berjarak seperti antara Bumi dan langit. Dan tingkatan tertinggi adalah surga Firdaus.".
Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a., surga memiliki 8 pitu dari emas yang ditaburi mutiara. Pintu-pintu tersebut adalah :
1. Pintu untuk para Nabi, Rasul, syuhada, dan dermawan.
2. Pintu bagi orang-orang yang mendirikan sholat dengan menyempurnakan syarar rukunnya dan wudhunya.
3. Pintu buat orang-orang yang mengeluarkan zakat dengan kebersihan jiwa.
4. Pintu untuk orang-orang yang memerintah kebaikan dan melarang kemungkaran.
5. Pintu orang-orang yang mencegah hawa nafsu dan kesyahwatan.
6. Pintu buat orang-orang yang menunaikan ibadah Haji dan umrah.
7. Pintu bagi para ahli Jihad (berjuang menegakkan agama Allah)
8. Pintu bagi orang-orang yang bertakwa, berbakti kepada orangtua, dan menyambung tali persaudaraan.
Silakan baca juga:
Nama dan Penghuni neraka
sumber http://caramasuksurga.blogspot.com/2009/10/nama-surga-dan-penghuninya.html
Labels
- aqidah (33)
- Budaya (12)
- Ibadah (261)
- Kesalahan-Kesalahan dalam Thaharah (16)
- Lomba (2)
- Perjuangan (67)
- Sholat (70)
- Tips (6)
- Tips Wawancara (8)
Tips Menikah Islami
DOWNLOAD
Monday, August 30, 2010
Nama Surga, tingkatan, dan Calon-calon Penghuninya
Posted by Surono Karti at 9:55 AM 0 comments
Labels: aqidah
Thursday, August 26, 2010
Sholat Tarawih di Alaska (daerah kutub)
ALASKA--Terletak paling utara benua Amerika dan lebih dekat dengan benua Artik membuat Alaska identik dengan musim dingin berkepanjangan. Namun, dibalik dinginnya Alaska tersimpan satu hal yang begitu menghangatkan yakni keberadaan komunitas muslim di kawasan itu. Jumlahnya memang tidak banyak, tapi cukup menggambarkan betapa Islam mulai diterima dan diakui.
Berbeda dengan saudara-saudaranya dibelahan dunia lain, komunitas muslim di Alaska memiliki perbedaan yang unik saat melaksanakan kewajibannya sebagai muslim. Khusus bulan ramadhan misalnya, muslim di Alaska melakukan sholat tarawih pada saat matahari masih bersinar terang, karena jarak antara matahari terbit dan terbenam sangat panjang pada musim panas.
Dua Muslimah Indonesia, Amalia dan Nila, yang menetap di Encourage, Alaska, menuturkan tantangan berpuasa di kawasan kutub itu, yakni kejanggalan alam sewaktu bertarawih dan bagaimana mendidik anak untuk menjalankan puasa di tengah lingkungan masyarakat yang mayoritas non-Muslim.
Amalia baru saja pindah dari Las Vegas ke Encourage, Alaska, dan puasa tahun ini merupakan yang kedua bagi dia dan keluarga. Awalnya, Amalia merasa janggal bertarawih di 'siang bolong'.
“Langit masih terang-terang kita udah bersolat Isya, karena faktanya memang begitu. Tetapi, kalau menunggu matahari benar-benar tenggelam nggak kuat juga walaupun sejuk karena terlalu lama, lebih dari 14 jam,“ ungkapnya seperti dikutip dari voanews.com, Senin, (23/8).
Nila menuturkan pengalaman lain. Dia mengasuh bayinya yang baru lahir dan pada saat yang sama mendidik anaknya yang berusia lima tahun untuk berpuasa. “Memang sih susah di sini. Tetapi saya enjoy tiap tahun bersama anak saya yang pertama. Selalu saya bilang, kalau kamu puasa kamu dapat hadiah. Saya juga memiliki anak bayi, dia juga ikut bangun, tetapi saya tidak merasa terlalu repot. Saya tidak merasa capek atau malas untuk bangun,”kata Nila.
Amalia dan Nila mengatakan, warga Muslim Indonesia di Alaska sudah diberitahu oleh sebuah lembaga Islam di Amerika agar mereka mengikuti jadwal puasa yang ditetapkan Mekah.
sumber: http://www.republika.co.id/berita/ramadhan/puasa-mancanegara/10/08/23/131422-ramadhan-di-alaska-tarawih-dengan-langit-terang
Posted by Surono Karti at 9:33 AM 0 comments
Labels: Ibadah
Tata cara sholat Iftitah sendiri atau berjamaah dan jumlah rakaat sholat Lail
Hadits-hadits yang menjelaskan tentang pelaksanaan shalat iftitah adalah:
“Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw apabila akan melaksanakan shalat lail, beliau memulai (membuka) shalatnya dengan (shalat) dua raka’at yang ringan-ringan.” (HR Muslim)
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi saw, beliau bersabda: Apabila salah seorang dari kamu akan melakukan shalat lail, hendaklah memulai (membuka) shalatnya dengan dua raka’at yang ringan-ringan.” [HR Muslim]
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah saw bersabda: ‘Apabila salah seorang dari kamu akan melaksanakan shalat lail, hendaklah ia melakukan shalat dua raka’at yang ringan-ringan.’” [HR Abu Dawud]
“Diriwayatkan dari Zaed bin Khalid al-Juhany ia berkata, sungguh saya mencermati shalat Rasulullah saw. pada suatu malam, beliau shalat dua raka’at yang ringan-ringan, kemudian shalat dua raka’at yang panjang (lama) sekali, lalu shalat dua raka’at yang lebih pendek dari dua raka’at sebelumnya, lalu shalat dua raka’at yang lebih pendek dari dua raka’at sebelumnya, lalu shalat dua raka’at yang lebih pendek dari dua raka’at sebelumnya, lalu shalat dua raka’at yang lebih pendek dari dua raka’at sebelumnya, lalu kemudian melakukan witir. Maka demikianlah, shalat tigabelas raka’at.” [HR Abu Dawud]
“Diriwayatkan dari Zaed bin Khalid al-Juhany ia berkata, sungguh saya mencermati shalat Rasulullah saw. pada suatu malam, beliau shalat dua raka’at yang ringan-ringan, kemudian shalat dua raka’at yang panjang (lama) sekali, lalu shalat dua raka’at yang lebih pendek dari dua raka’at sebelumnya, lalu shalat dua raka’at yang lebih pendek dari dua raka’at sebelumnya, lalu shalat dua raka’at yang lebih pendek dari dua raka’at sebelumnya, lalu shalat dua raka’at yang lebih pendek dari dua raka’at sebelumnya,lalu kemudian melakukan witir. Maka demikianlah, shalat tigabelas raka’at.” [HR Ibnu Majah]
“Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata: Adalah Rasulullah saw. apabila akan melaksanakan shalat lail, beliau memulai shalatnya dengan (shalat) dua raka’at yang ringan-ringan.” [HR Ahmad]
“Diriwayatkan dari Abu Salamah Ibn ‘Abdul Rahman bahwa, ia bertanya kepada ‘Aisyah ra bagaimana shalat Rasulullah saw di bulan Ramadlan. ‘Aisyah menjawab: Baik di bulan Ramadlan ataupun bukan bulan Ramadlan Rasulullah saw melakukan shalat (lail) tidak lebih dari sebelas raka’at. Beliau shalat empat raka’at; dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Kemudian shalat lagi empat raka’at; (demikian pula) jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Lalu beliau shalat tiga raka’at.” [HR al-Bukhari]
“Diriwayatkan dari Abu Salamah Ibn ‘Abdul Rahman bahwa, ia bertanya kepada ‘Aisyah ra bagaimana shalat Rasulullah saw di bulan Ramadlan. ‘Aisyah menjawab: Baik di bulan Ramadlan ataupun bukan bulan Ramadlan Rasulullah saw melakukan shalat (lail) tidak lebih dari sebelas raka’at. Beliau shalat empat raka’at; dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Kemudian shalat lagi empat raka’at; (demikian pula) jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Lalu beliau shalat tiga raka’at.” [HR Muslim]
Cara Pelaksanaan Shalat Iftitah (sendiri-sendiri atau berjamaah)?
Dalam hal ini kita bisa membaca ulang bagaimana cara Rasulullah melakukan shalat iftitah. Adapun Hadits-hadits yang bisa dijadikan dasar dalam pelaksanaan shalat iftitah sebagai berikut:
Keterangan:
Hadits pertama (Hadits riwayat al-Bukhari dari ‘Aisyah) dan Hadits kedua (Hadits riwayat Abu Dawud dari Abu Hurairah) menjelaskan bahwa, Ibnu Abbas pernah bermalam di tempat Maemunah, ketika waktu telah habis dua pertiga malam atau setengah malam Nabi saw bangun dari tidurnya kemudian berwudlu lalu berdiri (untuk melaksanakan shalat) dan ia (Ibnu Abbas) berdiri di sebelah kirinya dan beliau memindahkan Ibnu Abbas ke sebelah kanannya. Kemudian, beliau melaksanakan shalat dua raka’at ringan-ringan. Dan dari kedua Hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa, pelaksanaan shalat khafifatain sebagaimana pelaksanaan qiyamu Ramadlan sebelas raka’at dapat dilaksanakan secara berjamaah.
Adapun tata cara shalat iftitah adalah sebagai berikut,
1. Niat
2. Takbiratul ikhram
3. Kemudian membaca doa iftitah: “subhanadzilmulki wal malakut wal izzati wal jabarut wal kibriyai wal adhomah” (maha suci Allah, dzat yang memiliki kemuliaan, kekuasaan, kebesaran dan keagungan)(HR. Thabrani)
4. Membaca surat al Fatihan tanpa membaca surat-surat Al Qur’an yang lain dan dikerjakan seperti shalat-shalat wajib.
5. Kemudian melanjutkan seperti sholat-sholat wajib sebanyak 2 rakaat
6. Salam
Sumber : Majalah Suara Muhammadiyah via PDM Bontang
Posted by Surono Karti at 8:47 AM 0 comments
Labels: Ibadah
Wednesday, August 25, 2010
Tuntunan Nabi SAW (Hadits) untuk Menghormati Anak Dalam Islam
Rasulullah bersabda:
"Muliakanah anak-anakmu dan perbaikilah akhlak mereka" (HR.Ibnu Majah)
hadits ini memerintah kepada para orang tua untuk menghormati anak-anak mereka. karenna pada dasarnya setiap manusia membutuhkan penghormatan dan penghargaan, demikian juga dengan anak-anak.
hal ini terbukti adanya larangan dalam Islam terhadap perbuatan:
1. menggunjing
2. memaki
3. memperolok
4. merendahkan
5. mengumpat
6. membuka aib orang lain
bagaimana bentuk penghormatan terhadap anak-anak kita:
1. tidak memaki karena kesalahannya, tetapi menasehatinya
2. tidak membandingkan anak yang satu dengan yang lain
3. memberi kesempatan setiap anak untuk berkembang sesuai kemampuannya masing-masing
4. memperlakukan sama kepada seluruh anak-anak kita
5. menegakkan disiplin dan menghukum seperlunya bila anak-anak berbuat salah
6. membiasakan bercengkerama, bermusyawarah dengan anak-anak
7. memberi tanggung jawab kepada anak-anak
8. bila anak berbuat salah, sebaiknya menunjukkan dimana letak kesalahan mereka
Sumber: 40 Tanggung Jawab Orang tua terhadap anak tulisan Drs. M. Thalib
Posted by Surono Karti at 9:13 AM 0 comments
Labels: Tips
Tuesday, August 24, 2010
Selingan Info: Teh Tidak baik untuk Makan Sahur
Minuman teh adalah favorit bagi sebagian besar dari kita ketika berbuka atau makan sahur. akan tetapi menurut Ilmu kesehatan teh ternyata tidak baik di konsumsi saat makan sahur. mari kita simak kabar berikut ini:
Bukan hanya pilihan makanan yang perlu diperhatikan saat sahur, tetapi juga minuman. Pakar kesehatan asal Swiss, Dr U Barsilus, memeringatkan agar mengurangi asupan teh saat sahur.
Seperti dikutip dari laman Arab News, ia mengatakan bahwa teh bersifat diurektika, sehingga akan membuat orang lebih sering buang air kecil. "Ini tidak menguntungkan karena garam dan mineral yang dibutuhkan tubuh saat puasa ikut terbuang, padahal selama puasa tak ada cairan yang masuk," ujarnya.
Tapi, bukan berarti ia melarang konsumsi teh hangat saat puasa. Hanya, jangan terlalu banyak. Kepekatan teh juga hendaknya diperhatikan. Lebih baik perbanyak konsumsi air putih demi kondisi prima selama Ramadan.
Selain teh, ia juga menyarankan mereka yang berpuasa untuk menghindari makanan berlemak, gorengan, serta makanan mengandung terlalu banyak gula. Porsi makan saat sahur juga menjadi perhatiannya. "Terlalu banyak makan saat sahur sebaiknya dihindari," katanya.
Ia menyarankan konsumsi karbohidrat kompleks saat sahur. Karbohidrat kompleks sangat membantu menjaga kebutuhan energi selama puasa, karena sifatnya lebih lambat dipecah menjadi gula darah. Menu karbohidrat ideal sahur antara lain nasi merah, oatmeal, roti gandum, ubi, jagung, atau singkong.
Selama periode berbuka menuju sahur, perbanyak minum air putih dan jus buah. Dan, jangan lupakan sayur dan buah untuk memaksimalkan proses detoksifikasi. Sebab, puasa justru memberi kesempatan tubuh mengeluarkan racun melalui aliran darah, pori dan organ pembuangan lain.
http://id.news.yahoo.com/viva/20100823/tls-mengapa-jangan-minum-teh-saat-sahur-34dae5e.html
Posted by Surono Karti at 11:26 AM 0 comments
Labels: Tips Wawancara
Wednesday, August 18, 2010
Faedah dan Keutamaan Membaca Alqur'an, berdoa, silaturahim, istighfar, sholawat, Menghindari dosa dan maksiat, dan Dzikir
Buah Membaca Al-Qur’an.
• Menumbuhkan rasa takut (kepada Allah subhanahu wata’ala), melunakkan hati dan memberikan rasa ketenangan.
• Menumbuhkan keyakinan yang merupakan inti iman.
• Menumbuhkan rasa takut dan mawas diri terhadap hari Akhir.
• Merealisasikan dakwah kepada Allahl saja yang tiada sekutu bagi-Nya.
• Membimbing ke jalan yang paling lurus.
Buah Do’a :
• Terhindarnya seseorang dari kemurkaan Allah subhanahu wata’ala.
• Lapangnya dada, hilangnya segala kesedihan, dan kegundahan serta dimudahkannya segala urusan.
• Bukti keimanan dan tawakkal seseorang kepada Allah subhanahu wata’ala.
• Mendapat rahmat dan terhindar dari bala.
• Dicintai oleh Allah subhanahu wata’ala.
Buah Shalawat kepada Nabi shallallahu’alaihi wasallam:
• Ta'at kepada perintah Allah subhanahu wata’ala.
• Mendapatkan 10 shalawat (rahmat) dari Allah subhanahu wata’ala bagi yang membaca shalawat sekali.
• Diangkat 10 derajat, diberikannya 10 kebaikan dan dihapuskan 10 kesalahan (dosa).
• Mendapat ampunan bagi hamba dan kecukupan dari segala yang menimbulkan kegelisahan dalam hati.
• Dekat dengan Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam pada hari Kiamat kelak.
• Dimantapkannya kaki ketika menapaki Shirath.
• Turunnya keberkahan, rahmat, dan kelapangan rizki bagi yang membaca sholawat.
Buah Istighfar (Mohon Ampunan):
• Ketaatan kepada Allah dan menyuri-tauladani Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam
• Menghindarkan (orang yang memohon ampunan) dari siksa, musibah dan bencana.
• Turunnya hujan.
• Turunnya rahmat dan kenikmatan yang baik (terus-menerus).
• Banyaknya anak dan harta.
• Diangkatnya kesedihan, kegundahan dan musibah.
Buah Silaturrahim:
• Masuk Surga.
• Mencegah dari su’ul khatimah (kematian yang buruk).
• Sebagai tanda keimanan kepada Allah subhanahu wata’ala dan hari akhir.
• Bertambahnya umur dan dilapangkannya rizqi.
• Mendapatkan rahmat Allah subhanahu wata’ala.
• Dihapuskan kesalahan dan dosa serta dimudahkan dalam hisab (di hari Kiamat) kelak.
• Tersebarnya rasa cinta dan kasih sayang serta mempererat hubungan antar kerabat.
• Kemuliaan jiwa bagi pelakunya.
Buah Meninggalkan Dosa dan Maksiat :
• Mendatangkan kecintaan, perhatian Allah subhanahu wata’ala kepada hamba-Nya dan bahwa Allah subhanahu wata’ala gembira dengan taubatnya.
• Dimudahkan rizqi dari jalan yang tidak pernah disangka.
• Hilangnya kesedihan dan kegundahan.
• Do’anya akan segera dikabulkan.
• Hilangnya rasa keterasingan dari Allah subhanahu wata’ala.
• Merasakan manisnya iman.
• Para malaikat pembawa ‘Arsy berdo’a untuknya.
• Diberikannya cahaya di hati dan mukanya.
• Syetan (dari jin dan manusia) akan menjauh darinya.
Buah Dzikir:
• Menjadikan Allah subhanahu wata’ala ridha dan cinta kepada hamba-Nya.
• Menghilangkan kesedihan dan kegundahan serta mengusir syetan.
• Terhindar dari penyesalan pada hari Kiamat.
• Allah subhanahu wata’ala akan mengingat (menyebut) orang yang berdzikir kepada-Nya.
• Dapat menghidupkan hati.
• Menumbuhkan kecintaan seorang hamba kepada Allah ta'ala, merasa diawasi, dan menumbuhkan keinginan untuk selalu kembali kepada Allah subhanahu wata’ala.
• Mendapatkan ketenangan, rahmat dan datangnya para malaikat.
• Mendatangkan keberkahan, keamanan dan rizqi.
• Gunung dan tanah yang tandus bangga dengan orang yang berdzikir di atasnya.
• Menjauhkan pelakunya dari perbuatan ghibah (menceritakan aib orang lain) dan namimah (mengadu domba).
http://www.binamuslim.com/2007/09/15/belajar-dari-mukmin-yang-tinggi-semangat-berjihadnya.html
Posted by Surono Karti at 9:01 AM 0 comments
Labels: Ibadah
Monday, August 16, 2010
Islam Mengajarkan Hidup Kaya
http://kotasantri.com/pelangi/refleksi/2009/06/08/jadilah-umat-islam-yang-kaya
Posted by Surono Karti at 9:50 AM 0 comments
Labels: Ibadah
Friday, August 13, 2010
Di dalam Ka'bah(baitullah) Makah, apa Isinya?
Tak banyak orang yang mempunyai kesempatan untuk masuk ke dalam Ka'bah. Bangunan berbentuk bujur sangkar yang menjadi pusat arah bagi umat Muslim yang melakukan shalat itu sebenarnya memiliki ruang yang cukup luas...
Dengan tinggi saat ini sekitar 39 kaki 6 inci (kira-kira 11 meter) dan ukuran total adalah 627 kaki persegi maka ukuran dalam Ka'bah adalah 42,64x29,52 kaki atau sekitar 12,7x8,85 meter. Ruangan di dalam Ka'bah diperkirakan mampu menampung sebanyak 50 orang.
Namun, tahukah anda, apa saja isi di dalam bangunan yang disucikan umat Islam itu? Ketua Islamic Society of North America (ISNA) atau Masyarakat Islam Amerika Utara pernah diberi kesempatan untuk masuk ke dalam Ka'bah di tahun 1998. Ternyata tak banyak benda yang terdapat di dalamnya.
Di dalam Ka'bah ternyata terdapat 3 pilar dan meja untuk meletakkan parfum. Di langit-langitnya tergantung beberapa lampu lentera. Tak disebutkan lampu lentera itu terbuat dari bahan apa. Namun pada tahun 1940-an, lampu itu dikabarkan terbuat dari emas dan bertatahkan permata serta mutiara.
Di dalam Ka'bah tak ada lampu listrik. Sementara tembok dan lantainya terbuat dari marmer. Tak ada satu pun jendela di bagian dalamnya dan hanya terdapat satu pintu untuk keluar-masuk. Langit-langit Ka'bah juga ditutupi selimut kain seperti halnya dinding bagian luarnya.
http://www.blak-blakan.com/2010/07/mengintip-isi-di-dalam-kabah.html
Posted by Surono Karti at 11:00 AM 0 comments
Labels: aqidah
Monday, August 9, 2010
Berpuasa bagi Ibu Menyusui dan Bekerja, ASI Lancar, anak sehat insyaallah puasa berkah
ASI Lancar, Puasa pun Tak Lewat
Bulan Ramadhan telah tiba. Bulan penuh ibadah bagi umat muslim di dunia. Salah satu ibadah yang wajib dilakukan setiap muslim yang telah baligh (cukup umur) adalah berpuasa. Nah, bagaimana dengan ibu hamil dan menyusui?Puasa Ramadhan hukumnya tetap wajib bagi ibu hamil dan menyusui. Alhamdulillah, Islam memberikan kelonggaran bagi ibu hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa dengan berpuasa di lain waktu atau membayar fidyah.
Yang pertama, dikembalikan kepada motivasi atau niat. Jika ibu hamil dan menyusui tidak melakukan ibadah puasa karena mengkhawatirkan kesehatan dirinya, maka dia menganggap dirinya seperti orang sakit. Sehingga cara mengganti puasa sama dengan mengganti puasa dikala orang sakit, yaitu dengan berpuasa di hari lain. Namun, jika mengkhawatirkan bayinya, dianggap seperti orang tua yang tak punya kemampuan sehingga cara menggantinya selain membayar puasa-seperti cara orang tua-yaitu dengan membayar fidyah.
Yang kedua, ibu hamil atau menyusui cukup membayar fidyah saja tanpa harus berpuasa. Karena keduanya tidak berpuasa bukan karena sakit, melainkan karena keadaan yang membuatnya tidak mampu puasa. Kasusnya lebih dekat dengan orang tua yang tidak mampu berpuasa.
Apa dan bagaimana cara membayar Fidyah? Fidyah adalah memberi makan orang fakir miskin. Satu hari puasa diganti dengan satu kali fidyah. Ukuran memberi makan adalah sebesar porsi kita makan 3 kali sehari, yakni sekitar 1 mud atau 600 gram. Jika dirupakan uang, sebesar biaya kita makan 3 kali sehari.
Ketika memberikan fidyah, ada tata caranya juga. Salah satu yang harus diingat adalah jangan lupa mengucapkan berita serah terima/ijab kabul. Misalnya “Saya membayar fidyah kepada saudara, mohon diterima dengan baik”. Jika meminta orang lain yang menyerahkan maka, “Ibu A membayar fidyah kepada saudara, mohon diterima dengan baik”.
Nah, bagi ibu menyusui yang ingin berpuasa bagaimana? Selama kondisi ibu dan bayi sehat, maka diperbolehkan berpuasa. Namun, jika dikuatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya kekurangan gizi, produksi ASI berkurang, sakit, dan lain sebagainya, maka Islam menyarankan untuk tidak berpuasa.
Manajemen Laktasi Ibu Menyusui Yang Sedang Berpuasa
Dengan perubahan jadwal makan, bukan berarti asupan makanan yang dikonsumsipun ikut berubah. Yang penting, ibu menyusui tetap makan 3 kali sehari dan secara disiplin mengkonsumsi makanan dengan gizi berimbang, yaitu dengan komposisi 50% karbohidrat, 30% protein dan 10-20% lemak.Kemudian, hal-hal berikut dapat dilakukan untuk memastikan bahwa produksi ASI selama ibu berpuasa tetap lancar dan berkualitas:
- Asupan menu dengan gizi seimbang Ibu yang sedang menyusui memang membutuhkan tambahan sekitar 700 kalori perhari, 500 kalori diambil dari makanan ibu dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh ibu. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui yang sedang berpuasa untuk tetap mempertahankan pola makan 3x sehari dengan menu gizi seimbang. Pada saat sahur, ketika berbuka puasa dan menjelang tidur sesudah shalat tarawih. Makan sahur akan menghasilkan energi yang berguna untuk aktivitas kita hari itu. Komposisi makanan dengan gizi berimbang akan menghasilkan sari makanan yang bagus untuk anak.
- Perbanyak konsumsi cairan, mulai dari berbuka hingga sahur Jika bisa minum air putih selama sehari itu sebanyak dua liter, ditambah dengan jenis cairan lainnya seperti juice buah, teh manis hangat dan susu. Minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil dan menyusui. Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Berbuka puasa dengan minum minuman hangat, akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui.
- Istirahat yang cukup Merasa lemas saat berpuasa itu hal yang lumrah, apalagi jika si ibu baru saja menyusui. Cobalah untuk beristirahatlah sejenak, apakah dengan cara tidur atau sekadar relaks menenangkan pikiran. Perlu ibu menyusui ketahui, bahwa semakin sering payudara dihisap oleh bayi, maka produksi ASI akan semakin banyak. Jadi, bila selama puasa ibu tetap rajin menyusui, ASI akan tetap lancar.
Ibu Bekerja
Ibu bekerja yang memerah ASI di tempat kerjanya disarankan untuk tetap melakukan kegiatan memerah ASI seperti biasa dengan tetap memperhatikan tips-tips seperti yang sudah disebutkan diatas ini. Kembali berpegang pada prinsip demand and supply, semakin banyak ASI dikeluarkan maka semakin banyak ASI yang akan diproduksi. Apabila ibu menyusui yang biasa memerah menghentikan kegiatan memerahnya selama bulan puasa, maka ASI yang diproduksi dapat berkurang, yang bukan disebabkan oleh kegiatan berpuasa tetapi karena mengurangi kegiatan memerah tadi.Bagaimanapun, mendapatkan ASI adalah hak bayi. Jadi, dahulukan kepentingan bayi. Untuk ibu yang memiliki bayi di bawah 6 bulan, memang dianjurkan untuk tidak berpuasa karena bayi sedang dalam tahap ASI Eksklusif dan belum memperoleh makanan tambahan apapun kecuali ASI.
Selamat menunaikan ibadah puasa bulan Ramadhan dan salam ASI!
sumber: http://aimi-asi.org/2008/08/tips-menyusui-ketika-puasa/
Posted by Surono Karti at 4:12 PM 0 comments
Labels: aqidah
Friday, August 6, 2010
Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan 1431 H (DIY)
Posted by Surono Karti at 10:46 AM 0 comments
Labels: Ibadah
Wednesday, August 4, 2010
Peristiwa-peristiwa yang ditemui Nabi SAW ketika Isra' dan Mi'raj (3 habis)
Menerusi peristiwa Israk dan Mikraj kita diceritakan berbagai kisah yang dilihat oleh Rasulullah.Hadis At-Tabrani dan Al-Bazar menjelaskan Rasulullah melihat:
1. Satu kaum yang bercucuk tanam dan menuai hasil pada hari yang sama (menanam, menuai dan kemudian mengeluarkan hasil).Mereka ialah orang yang berbelanja Fisabilillah yang menerima ganjaran yang besar di sisi Allah hingga 700 kali ganda.
2. Kaum yang menghempap kepala kebatu kemudian pecah berkecai, ia bercantum semula.Meraka adalah kaum yang malas mengerjakan solat fardu.Contohnya, bila sakit tinggal solat, ada masa buat,tak ada masa tak buat, bila berjalan jauh tinggal solat, sibuk bekerja tinggal solat, kenduri tinggal solat , bila berlaku kematian tinggal solat dengan alasan sibuk dan sebagainya.
3. Kaum yang berpakaian koyak di hadapan dan belakang, makan pohon yang berduri, daun yang pahit dan batu-batu Jahannam. Mereka adalah kaum yang tidak membayar zakat.
4. Kaum yang ditangan ada daging busuk dan baik , kemudian mereka memilih yang busuk adalah kaum yang ada isteri atau suami tapi suka berzina dengan orang lain.
5. Kaum yang kumpul kayu besar dan tak larat mamikulnya tetapi ditambah lagi.Mereka adalah kaum yang suka ambil amanah tapi tak menunaikannya.
6. Kaum yang menggunting bibir mulut mereka. Mereka adalah orang yang suka sambung fitnah atau
menambah.
7. Ditunjukkan juga syurga yang tidak dapat digambarkan keindahannya.
8. Ditunjukkan juga lembah neraka yang busuk.
Hadis di riwayatkan oleh Abu Said dan di keluarkan oleh Baihaqi pula menceritakan Rasulullah melihat:
Melihat kaum yang buncit perut, cuba berdiri kemudian tersungkur ke hadapan.Mereka adalah orang yang makan riba. Melihat satu kaum yang bibir setebal bibir unta, menelan bara api dan keluar ikut dubur.Mereka adalah orang yang makan harta anak yatim. Melihat satu kaum yang memotong daging rusuk dan dimakannya.Mereka adalah orang yang suka menabur fitnah dan menganiayai orang lain.
Hadis oleh At-Tarmizi dari Ibnu Mas'ud pula menceritakan :
Rasulullah apabila berjumpa Nabi Ibrahim telah dipesankan: " Anjurkan umatmu memperbanyak-kan tanaman di syurga. Rasulullah bertanya apakah tanamannya, jawabnya Ucapkanlah "Subhanallah Walhamdulillah wala ilaha illa billahu akbar, wala haula wala quwatailla billa."
sumber Buletin Al-Barakah 1998
"Dan berilah peringatan serta amaran kepada kaum kerabatmu yang dekat. " (As-Syu'Araa, 214)
Artikel sebelumnya:
1. Kisah Nabi SAW sebelum Isra mi'raj (1)
2. Kisah pertemuan nabi SAW pada Isra-mi'raj dengan para nabi di Langit 1-9 (2)
Posted by Surono Karti at 9:05 AM 0 comments
Labels: aqidah
Isra' Mi'raj (kisah pertemuan nabi-nabi di langit kesatu sampai kesembilan)
Mikraj (Naik ke Hadhratul-Qudus Menemui Allah):
Didatangkan mi'raj (tangga) yang indah dari syurga. Rasulullah saw dan Jibril a.s. naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pintu Hafzhah).
Langit Pertama:
Rasulullah saw dan Jibril masuk ke langit pertama, lalu berjumpa dengan nabi Adam a.s. Kemudian dapat melihat orang-orang yang makan riba` dan harta anak yatim dan melihat orang berzina yang rupa dan kelakuan mereka sangat huduh dan buruk. Penzina lelaki bergantung pada susu penzina perempuan.
Langit Kedua:
Nabi saw dan Jibril naik tangga langit yang kedua, lalu masuk dan bertemu dengan nabi 'Isa a.s dan nabi Yahya a.s.
Langit Ketiga:
Naik langit ketiga. Bertemu dengan nabi Yusuf a.s.
Langit Keempat:
Naik tangga langit keempat. Bertemu dengan nabi Idris a.s.
Langit Kelima:
Naik tangga langit kelima. Bertemu dengan nabi Harun a.s yang dikelilingi oleh kaumnya Bani Israil.
Langit Keenam:
Naik tangga langit keenam. Bertemu dengan nabi-nabi. Seterusnya dengan nabi Musa a.s. Rasulullah mengangkat kepala (disuruh oleh Jibril) lalu dapat melihat umat baginda sendiri yang ramai, termasuk 70,000 orang yang masuk syurga tanpa hisab.
Langit Ketujuh:
Naik tangga langit ketujuh dan masuk langit ketujuh lalu bertemu dengan nabi Ibrahim Khlilullah yang sedang bersandar di Baitul-Ma'mur dihadapi oleh beberapa kaumnya. Kepada Rasulullah saw, nabi Ibrahim a.s. bersabda, "Engkau akan berjumapa dengan Allah pada malam ini. Umatmu adalah akhir umat dan terlalu dha'if, maka berdoalah untuk umatmu. Suruhlah umatmu menanam tanaman syurga iaitu LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH". Mengikut riwayat lain, nabi Irahim a.s bersabda, "Sampaikan salamku kepada umahmu dan beritahu mereka, syurga itu baik tanahnya, tawar airnya dan tanaman- ya ialah lima kalimah, iaitu: SUBHANALLAH, WAL-HAMDULILLAH, WA LA ILAHA ____ ILLALLAH ALLAHU AKBAR dan WA LA HAULA WA LA QUWWATA ILLA BILLAHIL- 'ALIYYIL-'AZHIM. Bagi orang yang membaca setiap kalimah ini akan ditanamkan sepohon pokok dalam syurga". Setelah melihat beberpa peristiwa lain yang ajaib. Rasulullah dan Jibril masuk ke dalam Baitul-Makmur dan bersembahyang (Baitul-Makmur ini betul-betul di atas Baitullah di Mekah).
Tangga Kedelapan:
Di sinilah disebut "al-Kursi" yang berbetulan dengan dahan pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah s.a.w menyaksikan pelbagai keajaipan pada pokok itu : Sungai air yang tak berubah, sungai susu, sungai arak dan sungai madu lebah. Buah, daun-daun, batang dan dahannya berubah-ubah warna dan bertukar menjadi permata-permata yang indah. Unggas-unggas emas berterbangan. Semua keindahan itu tak terperi oleh manusia. Baginda Rasulullah s.a.w dapat menyaksikan pula sungai al-Kautsar yang terus masuk ke syurga. Seterusnya baginda masuk ke syurga dan melihat neraka berserta dengan Malik penunggunya.
Tangga Kesembilan:
Di sini berbetulan dengan pucuk pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah s.a.w masuk di dalam nur dan naik ke Mustawa dan Sharirul-Aqlam. Lalu dapat melihat seorang lelaki yang ghaib di dalam nur 'Arasy, iaitu lelaki di dunia yang lidahnya sering basah berzikir, hatinya tertumpu penuh kepada masjid dan tidak memaki ibu bapanya.
Tangga Kesepuluh:
Baginda Rasulullah sampai di Hadhratul-Qudus dan Hadhrat Rabbul-Arbab lalu dapat menyaksikan Allah Subhanahu wa Taala dengan mata kepalanya, lantas sujud.
Kemudian berlakulah dialog antara Allah dan Muhammad, Rasul-Nya:
Allah S.W.T: Ya Muhammad.
Rasulullah : Labbaika.
Allah S.W.T : Angkatlah kepalamu dan bermohonlah, Kami perkenankan.
Rasulullah : Ya, Rabb. Engkau telah ambil Ibrahim sebagai Khalil dan Engkau berikan dia kerajaan yang besar. Engkau berkata-kata dengan Musa. Engkau berikan Dawud kerajaan yang besar dan dapat melembutkan besi. Engkau kurniakan kerajaan kepada Sulaiman yang tidak Engkau kurniakan kepada sesiapa pun dan memudahkan Sulaiman menguasai jin, manusia, syaitan dan angin. Engkau ajarkan 'Isa Taurat dan Injil. Dengan izin-Mu, dia dapat menyembuhkan orang buta, orang sufaq dan menghidupkan orang mati. Engkau lindungi dia dan ibunya daripada syaitan.
Allah S.W.T: Aku ambilmu sebagai kekasih. Aku perkenankanmu sebagai penyampai berita gembiran dan amaran kepada umatmu. Aku buka dadamu dan buangkan dosamu. Aku jadikan umatmu sebaik-baik umat. Aku beri keutamaan dan keistimewaan kepadamu pada hari qiamat. Aku kurniakan tujuh ayat (surah al-Fatihah) yang tidak aku kurniakan kepada sesiapa sebelummu. Aku berikanmu ayat-ayat di akhir surah al-Baqarah sebagai suatu perbendaharaan di bawah 'Arasy. Aku berikan habuan daripada kelebihan Islam, hijrah, sedekah dan amar makruf dan nahi munkar. Aku kurniakanmu panji-panji Liwa-ul-hamd, maka Adam dan semua yang lainnya di bawah panji-panjimu. Dan Aku fardhukan atasmu dan umatmu lima puluh (waktu) sembahyang.
Selesai munajat, Rasulullah s.a.w di bawa menemui nabi Ibrahim a.s kemudian nabi Musa a.s. Nabi Musa a.s. menyuruh Rasulullah s.a.w merayu kepada Allah S.W.T agar diberi keringanan, mengurangkan jumlah waktu sembahyang itu. Selepas sembilan kali merayu, (setiap kali dikurangkan lima waktu), akhirnya Allah perkenan memfardhukan sembahyang lima waktu sehari semalam dengan mengekalkan nilainya sebanyak 50 waktu juga.
Selepas Mikraj :
Rasulullah a.s turun ke langit dunia semula. Seterusnya turun ke Baitul-Maqdis. Lalu menunggang buraq perjalanan pulang ke Mekah pada malam yang sama. Dalam perjalanan ini bagina bertemu dengan beberapa peristiwa yang kemudiannya menjadi saksi (bukti) peistiwa israk-mikraj yang amat ajaib itu (Daripada satu riwayat peristiwa itu berlaku pada malam Isnin, 27 Rajab, kira-kira 18 bulan sebelum hijrah). Wallahu a'lam. [Ringkasan dengan bahasa moden daripada kisah Israk Mikraj dalam kitab Jam'ul-Fawaa`id]
ISRAK DAN MIKRAJ
Salah satu peristiwa besar dalam sejarah Islam berlaku dalam bulan Rejab, iaitu mukjizat Israk dan Mikraj yang berlaku pada 27 Rejab. Firman Allah SWT dalam al-Israk, ayat 1 bermaksud :
"Maha Suci Allah yang menjalankan hambanya (Muhammad) pada malam haridari Masjidil Haram (di Makkah) ke Masjidil Aqsa (di Palestin) yang Kami berkati sekelilingnya untuk memperlihatkan kepadanya tanda-tanda (kekuasaan dan kebesaran) Kami. Sesungguhnya, Allah jualah yang amat mendengar lagi maha mengetahui."
Berdasarkan ayat itu, ulama sependapat bahawa Israk dan Mikraj berlaku terhadap Rasulullah SAW adalah dengan roh dan jasad walaupun ada mendakwa kejadian itu berlaku dengan roh saja. ISRAK bererti berjalan di malam hari dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestin. MIKRAJ pula bererti diangkat ke alam ghaib melalui langit yang berlapis-lapis dengan keizinan Allah SWT. PERJALANAN ISRAK bererti berjalan di malam hari dari Masjidil Haram (di Makkah) ke Masjidil Aqsa (di Palestin). Ketika Rasulullah SAW diisrakkan pada malam itu, baginda terlebih dahulu mengalami penbedahan dada, dilakukan oleh Malaikat Jibril dengan mengeluarkan segala kotoran dan diisi dengan iman dan hikmah, kemudian dibersihkan hati baginda dengan air zamzam dan dicantumkan semula.
Dengan kenderaan dinamakan 'Buraq', Rasulullah ke Baitulmaqdis dan di Masjidil Aqsa, Rasulullah mengerjakan solat 2 rakaat sebelum Jibril menghidangkan dua jenis minuman khamar (khamr dalam bahasa Arab yang bermaksud sesuatu yang memabukkan, dalam konteks ni merujuk kepada air yg memabukkan) dan susu. Lantas Baginda memilih susu. Jibril berkata: "Benar, engkau telah memilih air susu adalah lambang kesucian dan seandainya engkau mengambil minuman keras nescaya akan tersesatlah engkau dan umat engkau."
Ketika Mikraj pula, Rasulullah menempuh perjalanan melalui tujuh lapis langit ditemani oleh Jibril. Langit pertama dimuliai oleh Adam, langit kedua Nabi Yahya dan Isa, langit ketiga Nabi Yusuf, langit keempat Nabi Idris, langit kelima Nabi Harun, langit keenam Nabi Musa dan langit ketujuh Nabi Ibrahim di Baitul Makmur. Malah ditempat lebih tinggi dari langit ketujuh itulah, Allah menyampaikan perintah mulia untuk Baginda dan umatnya,iaitu mengerjakan solat.Pada mulanya, perintah solat wajib itu menghendaki ia dilaksanakan 50 kali sehari semalam tetapi selepas nabi Musa menasihatkan Rasulullah supaya meminta dikurangkan kerana ia percaya umat Nabi Muhammad tidak akan berdaya melakukannya ,akhirnya
mendapat keringanan Allah SWT untuk mengerjakan lima waktu solat saja. Selepas perintah solat itu, Rasulullah kembali kedunia dan tiba di Makkah ketika subuh. Begitulah perjalanan dari Makkah ke Palestin, kemudian naik kelangit dan lebih tinggi sebelum menerima perintah solat.
Peristiwa Israk dan Mikraj ini tidak akan dapat diyakini kebenarannya jika kita bersandar kepada fikiran sahaja,tetapi hendaklah diyakini berdasarkan iman dan pegangan kepada Islam serta kebenaran Rasul.Sesungguhnya, mukjizat Israk dan Mikraj memperlihatkan kekuasaan Allah SWT.
sumber Buletin Al-Barakah 1998
Artikel terkait
1. Kisah Nabi SAW sebelum menjalani Isra' mi'raj
2. Peristiwa yang ditemui Nabi saw di surga-neraka saat isra-mi'raj
Posted by Surono Karti at 8:58 AM 0 comments
Labels: aqidah
Ringkasan Kisah/sejarah : ISRA’ DAN MI’RAJ nabi Muhammad SAW (1)
Sebelum Israk dan Mikraj:
RASULULLAH saw mengalami pembedahan dada / perut, dilakukan oleh jibril, mika`il dan satu malaikat yang lain. Hati baginda saw dicuci dengan air zamzam, dibuang ketul hitam ('alaqah) iaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat, ilmu, dan iman.ke dalam dada Rasulullah saw. Selesai pembedahan, didatangkan bintang Buraq untuk ditunggangi oleh Rasulullah dalam perjalanan luar biasa yang dinamakan "Israk" itu. Israk (Perjalanan dari Masjidil-Haram ke Masdil-Aqsha):
Sepanjang perjalanan (israk) itu Rasulullah saw diiringi (ditemani) oleh Jibril a.s dan Israfil a.s. Tiba di tempat-tempat tertentu (tempat-tempat yang mulia dan bersejarah), Rasulullah diarah oleh Jibril supaya berhenti dan bersembahyang dua rakaat. Antara tempat-tempat berkenaan ialah: Madyan dan Tursina, iaitu tempat nabi Musa as berkata-kata (munajat) dengan Allah; Baitul-Laham (tempat nabi 'Isa a.s dilahirkan).
Dalam perjalanan itu juga baginda Rasulullah saw menghadapi gangguan jin 'Afrit dengan api jamung dan dapat menyaksikan peristiwa-peristiwa simbolik yang amat ajaib. Antaranya :
Kaum yang sedang bertanam dan terus menuai hasil tanaman mereka. apabila dituai, hasil (buah) yang baru keluar semula seolah-olah belum lagi dituai. Hal ini berlaku berulang-ulang. Raslulullah saw dibertahu oleh Jibril : Itulah kaum yang berjihad fi sabilillah yang digandakan pahala kebajikan sebanyak 700 kali ganda bahkan sehingga gandaan yang lebih banyak.
Tempat yang berbau harum. Rasulullah saw diberitahu oleh jibril : Itulah bau kubur Masyitah (tukang sisir rambut anak Fir'aun) bersama suaminya dan anak-anak-nya (termasuk bayi yang dapat bercakap untuk menguatkan iman ibunya) yang dibunuh oleh Fir'aun kerana tetap teguh beriman kepada Allah (tak mahu mengakui Fir'aun sebagai tuhan).
Sekumpulan orang yang sedang memecahkan kepala mereka. Setiap kali dipecahkan, kepala mereka sembuh kembali, lalu dipecahkan pula. Demikian dilakukan berkali-kali. Jibril meberitahu Rasulullah : Itulah orang-orang yang berat kepala mereka untuk sujud (sembahyang).
Sekumpulan orang yang hanya menutup kemaluan mereka (qubul dan dubur) dengan secebis kain. Mereka dihalau seperti binatang ternakan. Mereka makan bara api dan batu neraka jahannam. Kata Jibril : Itulah orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat harta mereka.
Satu kaum, lelaki dan perempuan, yang memakan daging mentah yang busuk sedangkan daging masak ada di sisi mereka. Kata Jibril: Itulah lelaki dan perempuan yang melakukan zina sedangkan lelaki dan perempuan itu masing-masing mempunyai isteri / suami.
Lelaki yang berenang dalam sungai darah dan dilontarkan batu. Kata Jibril : Itulah orang yang makan riba`.
Lelaki yang menghimpun seberkas kayu dan dia tak terdaya memikulnya, tapi ditambah lagi kayu yang lain. Kata Jibril : tulah orang tak dapat menunaikan amanah tetapi masih menerima amanah yang lain.
Satu kaum yang sedang menggunting lidah dan bibir mereka dengan penggunting besi berkali-kali. Setiap kali digunting, lidah dan bibir mereka kembali seperti biasa. Kata Jibril: Itulah orang yang membuat fitnah dan mengatakan sesuatu yang dia sendiri tidak melakukannya.
Kaum yang mencakar muka dan dada mereka dengan kuku tembaga mereka. Kata Jibril: Itulah orang yang memakan daging manusia (mengumpat) dan menjatuhkan maruah (mencela, menghinakan) orang.
Seekor lembu jantan yang besar keluar dari lubang yang sempit. Tak dapat dimasukinya semula lubang itu. Kata Jibril : Itulah orang yang bercakap besar (Takabbur). Kemudian menyesal, tapi sudah terlambat.
Seorang perempuan dengan dulang yang penuh dengan pelbagai perhiasan. Rasulullah tidak memperdulikannya. Kata Jibril: Itulah dunia. Jika Rasulullah memberi perhatian kepadanya, nescaya umat Islam akan mengutamakan dunia daripada akhirat.
Seorang perempuan tua duduk di tengah jalan dan menyuruh Rasulullah berhenti. Rasulullah saw tidak menghiraukannya. Kata Jibril: Itulah orang yang mensesiakan umurnya sampai ke tua.
Tiba di masjid al-Aqsha, Rasulullah turun dari buraq. Kemudian masuk ke dalam masjid dan mengimamkan sembahyang dua rakaat dengan segala anbia` dan mursalin menjadi ma`mum.
Rasulullah saw terasa dahaga, lalu dibawa Jibril dua bejana yang berisi arak dan susu. Rasulullah memilih susu lalu diminumnya. Kata Jibril: Baginda membuat pilhan yang betul. Jika arak itu dipilih, nescaya ramai umat baginda akan menjadi sesat.
sumber Buletin Al-Barakah 1998
Artikel terkait:
1. Pertemuan Nabi SAW dengan para nabi di beberapa tingkatan langit
2. Berbagai peristiwa yang dilihat nabi di surga-neraka
Posted by Surono Karti at 8:56 AM 0 comments
Labels: aqidah
Tuesday, August 3, 2010
Walisongo Matangkan Strategi Dakwah di Jawa di Di Gua Rancang Kencono,
Di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DI Yogyakarta, salah satu obyek wisata yang menarik adalah gua. Di kabupaten yang terletak di arah selatan Yogyakarta ini, terdapat sedikitnya 240 buah gua. Gua tersebut selain unik juga ada batuan karst yang merupakan peninggalan zaman dulu, sehingga seringkali digunakan sebagai wisata pendidikan.
Di antara beberapa gua yang dikenal dan dikunjungi wisatawan, menurut Republika, Gua Rancang Kencono yang paling menarik.
Gua Rancang Kencono merupakan gua purba terdapat di Desa Beberan, Kecamatan Playen. Gua ini sejajar dengan gua Braholo yang terdapat di Rongkop Gunungkidul yang telah terhuni 3.000 tahun yang lalu. Karena di Gua tersebut ditemukan juga artefak batu dan tulang yang diperkirakan hidup ribuan tahun yang lalu, Kata Tri Harjono yang sudah sejak 1996 menjadi Kepala Desa Bleberan. Kanan-kiri jalan menuju gua itu adalah hutan jati.
Dikatakan Gua Rancang Kencono, karena gua ini dulu digunakan untuk menyusun atau merencanakan strategi perang antara laskar Mataram dengan penjajahan Belanda pada tahun 1720-an. Laskar Mataram tersebut adalam Kyai Soreng Pati, Kyai Putut Linggo Bowo, dan Kyai Kromo Wongso. Bahkan dari buku mozaik pusaka budaya, tempat ini juga sebagai pertemuan Pangeran Diponegoro dengan Sentot Prawirodirdjo serta petinggi Kerajaan Mataram pada waktu itu.
Oleh Kyai Soreng Pati dan Kyai Putut Linggo Bowo gua tersebut diberi nama Gua Rancang Kencono karena tempat tersebut digunakan untuk merencanakan sebuah kegiatan kabajikan/mulia (emas). Di dalam gua ada sebuah ruangan gelap untuk bersemedi. Untuk masuk ke ruang tersebut melalui lorong sangat sempit hanya bisa dimasuki satu badan dan harus merunduk/jongkok sepanjang sekitar dua meter.
Yang sering digunakan sebagai tempat para laskar dan prajurit di pelataran (halaman) Gua Rancang Kencono yang tumbuh pohon rindang besar bernama pohon Tlumpi (terminalia edulis). Usia pohon tersebut sekitar 200 tahun. Konon kabarnya di lokasi ini dulu juga sebagai tempat persinggahan para Wali Songo yang juga sebagai tempat penyusunan strategi penyebaran agama Islam waktu itu.
Dengan adanya beberapa lokasi wisata dengan nuansa sangat alami dan menarik tersebut pada tanggal 3 Juli 2010 masyarakat melaunching Desa Beberan sebagai Desa Wisata ''Kami berharap pada tahun 2011 lokasi menuju Gua Rancang Kencono dan Air Terjun Sri Gethuk sudah diaspal,'' harap Tri Harjono.
http://id.news.yahoo.com/repu/20100801/tls-di-gua-rancang-kencono-walisongo-mat-4d4f647.html
Posted by Surono Karti at 3:55 PM 0 comments
Labels: Ibadah
Blog Archive
-
▼
2010
(89)
-
▼
August
(14)
- Nama Surga, tingkatan, dan Calon-calon Penghuninya
- Sholat Tarawih di Alaska (daerah kutub)
- Tata cara sholat Iftitah sendiri atau berjamaah da...
- Tuntunan Nabi SAW (Hadits) untuk Menghormati Anak ...
- Selingan Info: Teh Tidak baik untuk Makan Sahur
- Faedah dan Keutamaan Membaca Alqur'an, berdoa, sil...
- Islam Mengajarkan Hidup Kaya
- Di dalam Ka'bah(baitullah) Makah, apa Isinya?
- Berpuasa bagi Ibu Menyusui dan Bekerja, ASI Lancar...
- Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan 1431 H (DIY)
- Peristiwa-peristiwa yang ditemui Nabi SAW ketika ...
- Isra' Mi'raj (kisah pertemuan nabi-nabi di langit ...
- Ringkasan Kisah/sejarah : ISRA’ DAN MI’RAJ nabi Mu...
- Walisongo Matangkan Strategi Dakwah di Jawa di Di ...
-
▼
August
(14)