Berikut adalah nama-nama Ka’bah yang mulia yang kita jumpai ketika membaca
Alquran.
1. Ka’bah (persegi empat)
Allah berfirman,“Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai
pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia.” (QS. Al-Maidah: 97).
Ayat serupa juga terdapat dalam surah Al-Maidah pada ayat 95. Alasan mengapa
disebut Ka’bah karena bentuknya yang berbentuk kubus (persegi empat).
Orang-orang Arab menamakan setiap rumah yang bentuknya persegi empat dengan
Ka’bah. Atau, ia disebut Ka’bah karena keberadaannya yang tinggi dari permukaan
bumi atau bisa pula karena ia terpisah dari bangunan yang lain.
2. Al-Bait (rumah)
Allah berfirman, “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat
beribadah manusia adalah Baitullah yang ada di Bakkah (Makkah) yang diberkahi.”
(QS. Ali Imran : 96).
Ayat serupa bisa didapatkan pada surah Al-Baqarah ayat 125,127; Ali Imran
ayat 97; Al-Anfaal ayat 35; Al-Hajj ayat 26; dan Quraisy ayat 3.
Ka’bah adalah rumah Allah pertama yang dibangun di muka bumi. Ketika
Rasulullah ditanya tentang masjid yang pertama dibangun di atas bumi, maka
Beliau menjawab, “Masjidil Haram.” Penanya tersebut bertanya lagi, “Lalu
setelah Masjidil Haram?” Beliau menjawab, “Masjidil Aqsha.”
Dalam Shahih Muslim disebutkan juga bahwa Ali RA berkata, “Sebelum Ka’bah
banyak rumah-rumah dibangun. Namun, Ka’bah adalah rumah (bait) pertama yang
dibangun untuk tempat menyembah kepada Allah.”
3. Baitullah (rumah Allah)
Allah telah menisbahkan Ka’bah pada diri-Nya sendiri. Allah berfirman, “Dan
telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, Bersihkanlah rumah-Ku untuk
orang-orang yang thawaf.” (QS. Al-Baqarah: 125). Ayat senada juga bisa
didapatkan pada surah Ibrahim ayat 37 dan Al-Hajj ayat 26.
Dalam Tafsir Al-Qurthubi (2/114) dan Al-Fatni’ Al-Lathiif (18), Imam
Al-Qurthubi berkata, “Allah telah menisbahkan Al-Bait pada diri-Nya sebagai
bentuk penghormatan dan penghargaan. Ia adalah penisbatan makhluk pada Sang
Khalik. Sebagaimana disebutkan oleh seorang penyair, “Cukuplah bagiku kemuliaan
kala aku dinisbatkan padamu. Padahal aku lebih butuh, tahu, dan mengerti
tentang dirimu.”
Allah berfirman, “Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia.” (QS. Al-Maidah: 97). Ayat serupa juga bisa didapatkan pada ayat 2 surat Al-Maidah.
Ibnul Jauzi dalam Kitabnya, Zaad Almuyassar fi at-Tafsir, mengatakan alasan dinamakannya Baitullah dengan Haram adalah karena diharamkan berburu binatangnya dan diharamkan menebang pepohonannya, dan demikian besar kehormatannya. Dan yang dimaksud dengan Baitul Haram adalah semua Tanah Haram.
5. Al-Baitul Al-Atiq
Allah berfirman, “Hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” (QS. Al-Hajj: 29).
Ayat serupa juga bisa kita dapatkan pada surat Al-Hajj pada ayat 33. Disebut Atiq karena kemuliaannya. Bisa juga karena dia adalah rumah yang pertama kali dibangun di atas bumi, karena dia selamat dari kekaraman, karena selamat dari tangan-tangan orang-orang jahat, atau karena dia bebas dan tidak menjadi milik makhluk manapun.
Sehingga dia tidak disebut dengan Baitu Fulan tapi disebut dengan Baitullah. Atau bisa juga karena tidak ada seorang pun yang ingin berbuat jahat atasnya kecuali dia pasti akan binasa. Karena Allah akan membebaskan kaum mukminin dari siksa karenanya.
6. Kiblat
Allah berfirman, “Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke Kiblat yang kamu sukai.” (QS. Al-Baqarah: 144).
Kiblat adalah arah muka seseorang menghadap ketika shalat yang tak lain adalah Ka’bah. Demikian sebagaimana dijelaskan dalam kitab Alqamus Almuhith dalam entri qabala.
0 comments:
Post a Comment