Anak merupakan buah hati yang selalu mendapatkan tempat pasling baik di hati para orang tuanya. Sehingga keberadaannyapun akan selalu mampu mengalahkan segala rasa sedih dan nestapa. Disamping itu anak juga merupakan karunia Allah Yang Maha Pengasih. Jadi berbahagialah anda yang dipercayai untuk memiliki anak. Tidak semua makhluk di dunia ini yang mendapatkan kesempatan seperti anda. Untuk itulah sebagai orang tua hendaknya tahu betul bagaimana memperlakukan anak baik dan adil. Ungkapan rasa sayang hendaknya selalu ditunjukkan kepada anak tanp harus membunuh jiwa kemandiriannya. Selama ini banyak orang tua yang salah mengartikan pemberian curahan kasih sayang adalah dengan selalu memberikan apa yang diminta, selalu berada di dekatnya setiap saat, selalu menggendongnya ketika menangis. Dengan perlakuan seperti ini anak bukannya menjadi anak yang penyayang dan madiri, namun tidak mustahil dia ak menjadi anak introvet dan kurang percaya diri. Orang tua biasanya akan serta merta bereaksi mengejutkan ketika melihat anaknya terjatuh. Reaksi bisa berupa teriakan keras, ”AWASSS...!”, segera mengangkat anak, langsung menggendong, dan sebagainya. Sebenarnya sebagai orang tua kita bisa bersikap wajar ketika melihat anak terjatuh. Kecuali kalau sudah menjurus ke yang berbahaya. Misalnya, ketika anak terjatuh ketika sedang berlatih jalan sebaiknya kita tidak langsung mengeluarkan reaksi yang berlebihan. Jangan langsung mengangkatnya atau berteriak keras. Kita diamkan saja beberapa saat. Anak sudah dibekali dengan rasa sakit dan kekuatan untuk menahan rasa sakit tersebut oleh Tuhan. Ketika anak terjatuh dan tidak menangis berarti anak tersebut tidak merasa kesakitan. Akan tetapi kesakitan anak justru sering diciptakan oleh orang tua mereka. Misalnya dengan langsung berteriak dan menolongnya. Reaksi orang tua ini secara peikologis akan membuat anak tidak mandiri, cengeng, dan tergantung pada orang tuanya. Padahal sejatinya anak tersebut mampu mengatasi ”keterjatuhannya” sendiri. Sebaiknya: 1. Jangan langsung menolong anak yang baru saja terjatuh. Biarkanlah dia mengatasinya sendiri, namun tetap memperhatikannya sambil tersenyum. 2. Jangan mengeluarkan suara keras kepada anak karena anak akan terkejut. Bisa jadi anak menangis bukan karena rasa sakit namun keterkejutannya dengan suara kita. Pasti anak mengira kita sedang memarahinya. 3. Ucapkan kata lembut,”Nggak apa-apa nak. Ayo berdiri lagi”, sambil tersenyum. 4. Membantu anak ketika dia benar tidak mampu mengatasi masalahnya. Membantunya inipun dalam kadar yang sepantasnya. Misalnya dengan memegang salah satu tangannya agar dia bangkit kembali bukan langsung mengangkatnya. 5. Ketika anak jatuh dan tangannya kotor sebaiknya kita tidak langsung membersihkan tangan tersebut. Namun ajarkanlah kepada anak cara membersihkannya sendiri. Misalnya dengan berkata, ”Ayo tangannya dibersihkan...”. Sambil memegang kedua tangan lembutnya dan saling meengusapkan telapak satu ke yang lainnya. 6. Ketika anak menangis karena terjatuh, segera bantu anak untuk bangun. Dan katakan,”Nggak apa-apa....Mana yang sakit...mana..mana...”. biasanya anak akan langsung memegang bagian tubuhnya yang sakit. Kita usap bagian tersebut.
Labels
- aqidah (33)
- Budaya (12)
- Ibadah (261)
- Kesalahan-Kesalahan dalam Thaharah (16)
- Lomba (2)
- Perjuangan (67)
- Sholat (70)
- Tips (6)
- Tips Wawancara (8)
Tips Menikah Islami
DOWNLOAD
Wednesday, January 14, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
-
▼
2009
(355)
-
▼
January
(38)
- Makan daging unta Batalkan wudhu
- Cara Mandi Junub dan Tidur
- Mengusap sepatu (Khuff)
- Tidak membersihkan sela-sela jari tangan, Cincin a...
- Tidak Berkumur-kumur dan Siku dan Tumit tidak terk...
- Tidak mencabut bulu ketiak, kemaluan, kumis, poton...
- Tidak membaca Doa Keluar kamar Mandi dan Bersiwak
- Buang Air kecil di Air Tergenang dan Berbicara
- Bernafas ketika Minum dan Memegang kemaluan dengan...
- Beristinja’ dengan Tulang/ tangan kanan
- Buang Hajat: Menghadap Kiblat, di jalan atau Bawah...
- Tidak Bersuci setelah Buang air & Menahan Kencing
- Tidak menutup pintu ketika buang hajat (dengan ber...
- 5.Membawa Tulisan Allah ke Kamar mandi/WC/Toil
- Tidak Menutup Bejana Malam Hari
- Wudhu dengan Air Laut
- Wudlu dengan air menggenang, berubah rasa, warna, ...
- Kesalahan-Kesalahan Bersuci (Bi’dah Thaharah)
- Syarat Syah dan Rukun (fardlu) Wudlu
- Hukum Sutrah (Batas Sholat)
- Syarat Syah Sholat & Aurat
- Pertanyaan Mengisi Lowongan Pekerjaan: Apa yang An...
- Jumlah Air Wudlu dan Mandi Junub, Do’a (Tirmidzi, ...
- Menjawab Pertanyaan Wawancara Pekerjaan yang Menje...
- Ancaman Meninggalkan Sholat
- Berhadas, dan Mendahului Imam, Doa I’tidal
- Shaf Pertama
- Keutamaan Wudlu Sempurna, di dalam Masjid
- Keutamaan Isya-Subuh Berjamaah
- Pahala Sholat Fardlu, Sunat Fajar, Qabliyah Dhuhu...
- Keutamaan Sholat Jamaah
- Harus Menyejahterakan Petani dan Nelayan
- Menegakkan Timbangan
- APA KABAR GO ORGANIC 2010?
- FKPM: Premanisme Model Baru
- Kesalahan Mendidik Anak: Melatih Kemandirian
- Menjaga Kemaluan, Bahaya/bencana Lidah (ghibah,men...
- Menjadi Manusia Pancasila
-
▼
January
(38)
0 comments:
Post a Comment