Diperbolehkan Menjamak ketika:
- Pada saat bepergian “Rasulullah Saw biasa menggabungkan antara Magrib dan ISya apabila perjalanan yang ditempuh sangat berat” (Hadits Ibnu Umar. HR: Bukhari dan Muslim: Shohih) “Rasulullah SAW pernah menjamak antara Dhuhur dan Ashar ketika beliau dalam perjalanan dan beliau juga menggabungkan antara Maghrib dan Isya’” (HR. Bukhari : Shohih)
- Sedang bermukim/ tidak bepergian: jika
- karena turun hujan yang boleh dijamak Dhuhur-Ashar, Maghrib-Isya’ Hadits Ibnu Abbas “Rasulullah SAW menjamak sholat Dhuhur dan Ashar, Maghrib dan Isya di Madinah tanpa ada rasa takut dan tanpa ada hujan”(HR. Muslim:Shohih) Dari Musa bin Uqbah “bahwa Umar bin abdul ‘Aziz menjamak antara sholat Maghrib-Isya ketika Hujan…” (HR. Malik, Baihaqi: Shohih)
- karena ada Keperluan Hadits Ibnu Abbas “Rasulullah SAW menjamak sholat Dhuhur dan Ashar, Maghrib dan Isya di Madinah tanpa ada rasa takut dan tanpa ada hujan” Abu Kuraib atau Sa’id berkata,”aku bertanya kepada Ibnu Abbas, ”Mengapa beliau melakukan demikian? Ia menjawab, “Agar tidak memberatkan umat beliau”. (HR. Muslim:Shohih)
- Karena Sakit (Imam Malik dan Ahmad membolehkannya)
Silakan Membaca:
0 comments:
Post a Comment