Sunday, July 26, 2009

Ahmad Yasin: Israel Hancur Tahun 2027

Pemimpin dan pendiri gerakan Pejuang Kemerdekaan Palestina Hamas, Syaikh Ahmad Yasin, kembali mengeluarkan statemennya bahwa gencatan senjata terhadap israel merupakan taktik dalam waktu tertentu. Ia menegaskan bahwa perlawanan Palestina, hingga detik ini,masih menjadi pilihan strategis bagi bangsa Palestina karena bangsa Palestina sudah siap menyongsong perlawanan mengusir penjajah Zionis Israel dalam waktu 100 tahun ke depan. Menurut Ahmad Yasin, Israel baru akan hancur pada tahun 2027. eramuslim - Dalam pernyataan yang dipublikasikan oleh harian Al Bayan terbitan Emirat (10/7) Syaikh Ahmad Yasin menjawab pertanyaan tentang prediksinya terhadap kehancuran Israel. “Kami lebih yakin tentang kehancuran Israel dibanding sebelum ini. Kemanangan pasti akan datang dengan izin Allah. Semua indikatornya telah ada dan semua itu menegaskan bahwa Israel tengah menuju kehancurannya. Perubahan negara dunia biasanya terjadi setiap 40 tahun. Dan kita sudah melewati 40 tahun pertama dan sedang melewati 40 tahun kedua. Semua perubahan di bumi Palestina juga terjadi setelah 40 tahun pertama. Pada tahun 1987, meletus intifadhah pertama setelah 40 tahun berdirinya Israel. Intifadhah kemudian merubah perjalanan sejarah di Palestina. Kami yakin pada tahun 2027 insya Allah Israel akan hancur,” ujar Syaikh Yasin. Syaikh Ahmad Yasin, menegaskan lagi dalam pernyataannya bahwa perlawanan akan tetap menjadi pilihan strategis bagi bangsa Palestina. “Gencatan senjata dengan Israel yang dinyatakan oleh Hamas dan organisasi perlawanan yang lain pada akhir bulan lalu adalah untuk fase tertentu saja,” katanya. Ia menambahkan bahwa Hamas tidak bicara tentang gencatan senjata total dalam masalah ini. Ia melanjutkan bahwa memang telah dicapai saling memahami di internal Palestina terkait dengan gencatan senjata ini. Tapi itu tidak bertolak belakang dengan pilihan perlawananan karena hanya masalah taktik saja. Ditanya tentang sikap Hamas terhadap berdirinya negara Palestina yang sebelumnya telah diduduki Israel sejak tahun 1967, Syaikh Ahmad Yasin menjawab, “Kami menanti hal itu. Akan tetapi dengan syarat itu tidak menghapuskan wilayah tanah air kami yang direbut Israel pada tahun 1948.” Sedangkan tentang sejauh mana keterlibatan Hamas dalam struktur pemerintahan Palestina, ia mengatakan, “Ketika kita sudah merdeka dan bebas. Maka itulah fase pertama kami terlibat dalam pemerintahan.” Tokoh spiritual perjuangan Palestina yang telah lumpuh separuh tubuhnya itu menganggap sepele tekanan Amerika terhadap pemerintah Palestina dan negara Arab yang menghendaki penghancuran kelompok perjuangan Palestina, termasuk Hamas. “Kami bukan negara. Kami juga tidak mempunyai kantor pusat yang bisa diserang oleh mereka. Kami adalah arus massa, dan Amerika atau selainnya tidak akan mampu menghalanginya selama kami masih mempercayai perjuangan hak hak kami. Kami siap berjuang untuk itu. Mungkin saja mereka meminta bantuan pemerintah untuk mewujudkan keinginannya. Tapi keinginan bangsa Palestina lebih kuat ketimbang keinginan pemerintah,” katanya. (na/iol) Dikutid dari: http://swaramuslim.net/berita/more.php?id=426_0_12_0_M

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com