Sunday, July 26, 2009

Jihad=Bomb (bom) Bunuh diri=Harakiri ? Melawan zionis

Maraknya bom jihad belakangan kelompok harakah muslim yang melawan dominasi Zionisme Internasional (yahudi/Israel) dan Si Syetan Besar Amerika Serikat di berbagai belahan dunia, syah-syah saja menurut sebagian ulama dalam Islam. Inilah yang menjadi keyakinan banyak kelompok itu tak takut memakai sarana mematikan tersebut dalam perjuangannya. Membawa bom yang ditempelkan di tubuh, ibarat pesawat pembom yang di piloti manusia dalam perang. Sama-sama senjata yang dikendarai manusia. Risikonya pun sama saja, bahkan bom jihad lebih "presisi" dalam memilih sasaran ketimbang pesawat tempur yang melepas "smart bomb" tapi nyatanya membunuh banyak orang tak berdosa seperti di Iraq dan Afghanistan dan Palestina. Bayangkanlah negara kita tiba-tiba diserang pembom F16 dan stealth Amerika, akibatnya warga se RT pada mati tercabik-cabik. Diantara yang jadi korban adalah ayah-ibu anda, adik bungsu yang masih kelas 1 SD ikut tewas dan rumah anda pun musnah. Sementara itu akibat bom nyasar dari "smart bomb" yang dilepas dari pembom B2 Amerika pula, meledak di sebuah pasar yang disana kebetulan kekasih anda sedang beli sayur dan ikan. Dia pun tewas dengan kepala terpisah sejauh 300 m. Lalu anda tinggal sendiri, sebatang kara di atas bumi ini, tak ada lagi sanak saudara dan orang-orang terkasihi di sekitar anda. Negeri anda pun kabarnya sudah habis bertekuk lutut dalam hitungan minggu kemudian. Bayangkanlah, bagaimana perasaan anda saat itu? Nah, tak lama berselang, barisan tank-tank, howitzer, helicopter serta truck-truck tentara yang bertanggung-jawab membunuh sanak-saudara anda itu sampai pula pada akhirnya di kampung anda (tepatnya di RT dimana anda dulu pernah tinggal sejak kecil). Apakah anda diam saja dan terus menangis? Atau anda langsung datang menghadang barisan tank-tank itu seperti yang dilakukan mahasiswa China dalam peristiwa lapangan Tiananmen? Tentu tidak!!! Anda pun pasti tak akan bisa dibujuki dengan propaganda kalau tentara-tentara itu bahwa kedatangan mereka hendak membebaskan negeri anda dari kedzoliman. Lalu ada sebuah kumpulan anak-anak muda yang hendak melawan sang musuh, datang mengajak anda untuk melawan. Tapi karena tak punya senjata yang canggih seperti mereka, tak mungkin bisa melawan dari jarak dekat. Mereka semua bisa membunuh anda dalam jarak ribuan kilometer dari tempatnya sebelum anda datang menemui mereka di pos-posnya. Satelite, pesawat mata-mata tak berawak, radar sensor berkemampuan tinggi dengan mudah mendeteksi kehadiran anda, jauh sebelum anda berfikir bisa sampai kepada musuh ataukah tidak? Lalu ada sebuah teknologi yang efektif menghancurkan mereka, yaitu dengan menempelkan bom di tubuh anda serta diledakkan di dekat sasaran musuh. Karena tak memungkinkan melepaskan bom itu dari tubuh, lalu diledakkan dengan "remote control" jarak jauh, sementara anda bisa berlari cukup jauh dari bom yang dibawa. Karena kalau prosedur seperti itu ditempuh, baru anda melepas jaket bomb saja sudah ditembak sniper dari jarak jauh atau dekat. Dan anda pasti mati sia-sia. Jadi, tehnologi bom jihad, bukanlah bom bunuh diri karena "bunuh diri" dilarang dalam ajaran Islam. Bom Jihad sama dengan pesawat tempur yang membawa bomb dan masuk di wilayah musuh yang sangat ketat pertahanan udaranya. Sama-sama bom yang dikendarai manusia. Sama-sama punya risiko tinggi hancur dan mati di medan musuh. Jadi tak bisa dikatakn bom Jihad itu sebagai bom bunuh diri. Inilah yang melandasi pemikiran sebagian ulama Islam yang membenarkan bom Jihad untuk menyerang sasaran musuh di garis depan seperti yang dilakukan para syuhada di Palestina, Iraq dan Afghanistan dan di wilayah-wilayah lain di muka bumi yang rakyatnya memusuhi Islam. Bagaimana dengan tewasnya sasaran sipil yang tak berdosa? Islam hanya melarang membunuh anak-anak dan wanita di daerah pertempuran apabila kedapatan mereka tidak melakukan perlawanan bersenjata. Tapi seperti rakyat Israel contohnya, semua warganya (wanita dan pria yang telah aqil baligh) semuanya adalah tentara cadangan yang siap berperang mengangkat senjata! Jadi tak ada larangan membunuh wanita dan pria sipil negeri itu!! Bagaimana dengan rakyat Amerika Serikat? Sama saja!!! Mereka mendukung secara politik dan pembayar pajak setia kepada negaranya, uang mereka itulah yang kemudian dipakai Pemerintahnya untuk membantai ummat Islam di banyak negeri. Jadi mereka pun terlibat meskipun tak langsung. http://swaramuslim.net/berita/more.php?id=A997_0_12_0_M

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com