Sebelumnya saya mohon maaf karena akan mengutip sbua artikel yang sangat panjang. Artikel ini saya ambil dari http://eramuslim.com/syariah/ilmu-hisab/hisab-1-syawwal-1430-h.htm Bulan Ramadhan yang mulia hampir berakhir. Di akhir-akhir bulan Ramadhan ini, sudah semestinya kaum muslimin berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kepada Allah SWT, seperti puasa, shalat wajib dan tarawih, tilawah Quran, i'tikaf, zakat, infaq, shadaqah dan sebagainya. Di 10 hari terakhir Ramadhan terdapat satu malam yang disebut Lailatul Qadar yang lebih baik daripada 1000 bulan. Berakhirnya bulan Ramadhan bersamaan dengan datangnya bulan Syawwal. Dalam kesempatan ini, penulis akan menjelaskan tentang hisab yang berkaitan dengan 1 Syawwal 1430 H. Tulisan ini semoga menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi kaum muslimin, serta pedoman bagi siapa yang ingin melakukan rukyatul hilal (pengamatan hilal) sebagai tanda datangnya bulan baru (new month). Istilah-istilah bulan Terlebih dahulu, penulis ingin memberikan sedikit gambaran perbedaan sederhana tentang kata "bulan". Dalam bahasa Indonesia, "bulan" sering dipakai untuk tiga kata yang berbeda, dimana padanannya dalam bahasa Inggris adalah "moon", "month" dan "crescent". Kadang-kadang orang sering tertukar ketika menggunakan istilah "bulan baru". Karena itu dalam tulisan ini penulis terkadang menggunakan pula padanan bahasa Inggrisnya. Bulan (moon, lunar atau al-qamar) berarti benda langit yang menjadi satelit bumi dan tidak memiliki cahaya sendiri. Cahaya bulan (moon light) berasal dari pantulan sinar matahari yang jatuh ke permukaan bulan (moon surface) dan dilihat oleh manusia di bumi. Istilah new moon berarti saat ketika bulan (moon) dan matahari berada pada bujur ekliptika yang sama. Bulan (month atau asy-syahru) juga bermakna satuan waktu yang digunakan dalam kalender, baik kalender Masehi (Gregorian), Islam (Hijriyah) maupun kalender lainnya. Contoh bulan Islam (Islamic month) adalah bulan Ramadhan dan Syawwal. Penentuan datangnya bulan Islam (Islamic month) adalah berdasarkan posisi bulan (moon position). Bulan atau tepatnya bulan sabit (crescent moon atau al-hilal) adalah bagian kecil permukaan bulan (moon surface) yang tampak setelah satu atau dua hari terjadinya fase bulan baru (new moon). Istilah new moon berbeda dengan new month. Setelah ketiga istilah dijelaskan, semoga orang dapat dengan mudah membedakan ketiga jenis "bulan", seperti misalnya pada tulisan berikut. Ilmu hisab berguna untuk menentukan posisi bulan (moon), mengetahui kapan terjadinya fase bulan baru (new moon) serta untuk memprediksi kapan terlihatnya bulan (crescent atau hilal) sebagai syarat datangnya bulan baru (new month). Bersambung ke bagian 2
Labels
- aqidah (33)
- Budaya (12)
- Ibadah (261)
- Kesalahan-Kesalahan dalam Thaharah (16)
- Lomba (2)
- Perjuangan (67)
- Sholat (70)
- Tips (6)
- Tips Wawancara (8)
Tips Menikah Islami
DOWNLOAD
Monday, September 14, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
-
▼
2009
(355)
-
▼
September
(46)
- Bacaan surat pada rekaat ketiga dan keempat dalam ...
- Nishfu Sya'ban
- Tentang Sighat Ta'liq dalam Pernikahan
- Hukum Rokok, Haram atau Makruh?
- Kewajiban/mendoakan terhadap Orang Tua Non Muslim
- Puji-pujian Menjelang Shalat Berjamaah
- Apakah Emas Putih Juga Haram Dipakai?
- Sejarah Azan dan Pensyariatannya
- Bersetubuh dengan Istri yang Sudah Ditalak dan Car...
- Di Tengah Shalat, Menyadari Aurat Terbuka
- Indonesia Kapan, Lebarannya?
- 1 Syawwal 1430 H di berbagai negara
- Posisi matahari dan Rukyat
- 29 Ramadhan 1430 H
- Fase Bulan baru (New Moon, bukan New Month)
- Hisab 1 Syawwal 1430 H (Idul Fitri di Seluruh Dunia)
- Muhammadiyah Pastikan Idul Fitri 1430 H pada Mingg...
- Utama mana yang bacaannya baik atau yang baik peri...
- Syarat yang Harus Terpenuhi untuk Menjadi Imam Shalat
- Siapa Yang Menentukan Nama-nama Surah, Juz, dan Ru...
- Shalat Sunnah Setelah Shalat Jum'at
- Takbiratul Ihram Shalat Id dan Dasar Takbiran di M...
- Menggerakkan Telunjuk Saat Tasyahud
- tata cara dan bacaan Jenazah/Shalat Ghaib
- Cara Sholat Gerhana
- Mengusap Wajah Setelah berdoa
- Menjama' Shalat dan Wudhu dengan Wajah Full Make-u...
- Menjawab Salam dan memberi isyarat Saat Shalat
- Membaca Hamdalah Saat Shalat karena Bersin dan Huk...
- Mengapa Imam Sholat Duduk Menghadap Makmum Selesai...
- Khutbah Jumat Khatib memegang/ pakai Tongkat, Adak...
- Tidur yang Dibenci, tidak mendapat rahmat, dan rej...
- Kitab "Sifat Shalat Nabi" karya Muhammad Nashirudd...
- Lebih Utama Sholat Tahiyatul Masjid atau Dengarkan...
- Kurangi Bau Mulut Saat Puasa dengan Buah dan Sayur
- Apa Bacaan Makmum Saat Imam Membaca Al Fatihah?
- Air musta'mal (sisa), bolehkan untuk berwudlu?
- Terlambat Shalat Jumat, apakah harus sholat dhuhur?
- Tidak Shalat Karena Terlupa atau Tertidur, Harus B...
- Bacaan di Sela-Sela Tarawih
- Batal Puasa Karena Salah Duga Mengira Sudah Maghri...
- Bermakmum pada Imam 23 Rakaat Lalu Pulang Setelah ...
- Meminum Air Kencing untuk Pengobatan, Bolehkah? (k...
- Larangan Menggambarkan Nabi Muhammad (Sejarah Peny...
- Makan Sahur Bersamaan dengan Adzan Shubuh
- Seputar Imsakiyah
-
▼
September
(46)
0 comments:
Post a Comment